Tintanarasi.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menjadi sasaran demonstrasi oleh 13 lembaga swadaya masyarakat (LSM) akibat peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), Rabu (11/07/2024).
Para demonstran tidak hanya memprotes kebocoran data, tetapi juga menuntut agar Menkominfo Budi Arie Setiadi mengundurkan diri, dengan alasan kurangnya tanggung jawab dan kompetensi.
“Mungkin karena menterinya suka giveaway, jadi tidak bisa dimintai tanggung jawab,” ucap salah seorang demonstran, merujuk pada latar belakang Budi sebagai Ketua Umum Relawan Pro Jokowi.
Teriakan “Mundur, mundur, mundur si Budi, mundur si Budi sekarang juga,” menggema di antara demonstran.
Dilansir dari Kompas.com, puluhan anggota LSM turun ke jalan, memasang tulisan “Buang Budi” dengan lakban kuning.
Aksi simbolis turut dilakukan, di mana seorang demonstran memakai topeng wajah Budi Arie sedang buang air besar di kloset sambil membaca koran.
Ada juga baliho bertuliskan “Surat Keputusan Warganet” yang berisi tuntutan pemecatan Budi Arie, serta demonstran lain yang meniup peluit sambil memegang gabus merah besar menyerupai kartu merah untuk Budi.
“Apakah kita mempercayai hacker akan menghapus data yang telah mereka curi? Tidak ada yang tahu. Ketahanan data adalah bagian dari kedaulatan negara,” ujar seorang demonstran.
“Back-up saja tidak dilakukan, password hanya Admin1234,” tambahnya.
Sebelum membubarkan diri, demonstran memasukkan topeng wajah Budi Arie ke dalam kloset yang mereka bawa.
Puluhan demonstran ini tergabung dalam Aliansi Keamanan Siber untuk Rakyat (Akamsi), yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Aliansi Pendidikan Gratis (Apatis), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, Blok Politik Pelajar (BPP), dan Indonesian Corruption Watch (ICW).
Aliansi ini juga mencakup Interpelago UIN Jakarta, Jemari IKJ, Lembaga Bantuan Hukum Pers (LBH Pers), Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Lokataru Foundation, Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), dan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).
Sumber: Kompas.com








Leave a Comment