Tintanarasi.com, Internasional – Militer Israel mengklaim bahwa pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, tewas dalam sebuah serangan di Gaza pada Rabu (16/10/2024).
Israel merilis sejumlah video yang diklaim sebagai detik-detik terakhir Sinwar sebelum terbunuh.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden AS Joe Biden menyambut kabar kematian Sinwar dengan optimisme, berharap hal ini akan mempercepat gencatan senjata dan pembebasan sandera yang masih ditahan di Gaza.
Bagaimana Israel Menemukan Sinwar?
Menurut laporan Sky News, penemuan Sinwar tampaknya terjadi secara kebetulan dan bukan melalui operasi yang direncanakan.
Militer Israel melaporkan bahwa Sinwar ditemukan saat keluar dari terowongan bawah tanah di Gaza Selatan.
Ia diduga tengah mencoba berpindah ke lokasi yang lebih aman ketika prajurit infanteri Israel yang sedang berpatroli di Tel El Sultan melihatnya bersama dua anggota Hamas lainnya.
Setelah baku tembak singkat, Sinwar berlari ke sebuah gedung yang kemudian dihancurkan oleh tembakan tank dan misil Israel.
Menurut juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, Sinwar awalnya diidentifikasi sebagai pejuang biasa sebelum pasukan Israel memasuki gedung yang hancur dan menemukan senjata, jaket antipeluru, dan sejumlah uang bersamanya.
“Kami memastikan identitasnya setelah melakukan tes DNA dan memeriksa catatan giginya,” kata Hagari.
AS Tegaskan Tidak Terlibat
Pentagon menyatakan bahwa tidak ada pasukan AS yang terlibat langsung dalam operasi ini.
Mayor Jenderal Patrick Ryder, juru bicara Angkatan Udara AS, mengatakan bahwa AS hanya memberikan kontribusi intelijen dalam pemulihan sandera dan pelacakan para pemimpin Hamas.
Hidup Tanpa Komunikasi Elektronik
Pada bulan-bulan terakhir hidupnya, Yahya Sinwar diduga berhenti menggunakan telepon dan perangkat komunikasi lainnya yang memungkinkan intelijen Israel melacak keberadaannya.
Sinwar diyakini bersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah yang dibangun Hamas di Gaza selama lebih dari dua dekade.
Namun, seiring perang berlangsung, banyak terowongan yang berhasil ditemukan oleh Israel.
Letnan Jenderal Herzi Halevi, Kepala Militer Israel, menyebut bahwa perburuan terhadap Sinwar telah memaksanya hidup seperti buronan, berpindah-pindah lokasi untuk menghindari serangan.
Reaksi dan Dampak Kematian Sinwar
Sementara Netanyahu berharap kematian Sinwar akan mempermudah tercapainya kesepakatan gencatan senjata, beberapa analis berpendapat sebaliknya. Hassan Mneimneh, seorang analis politik di Middle East Institute, menilai bahwa asumsi Netanyahu keliru.
Ia mengatakan, “Hamas bukanlah penghalang utama dalam kesepakatan, tetapi keputusan Israel yang tidak menerima perjanjian tanpa penghapusan Hamas.”
Di sisi lain, misi Iran di PBB membandingkan momen-momen terakhir Sinwar dengan mantan pemimpin Irak, Saddam Hussein, yang tewas di tangan pasukan AS pada tahun 2003.
Iran menyebut Sinwar sebagai martir yang akan terus menginspirasi perlawanan Palestina.
“Sinwar berdiri di medan perang, berpakaian tempur, menghadapi musuh di tempat terbuka. Semangat perlawanan akan semakin kuat, dan ia akan menjadi teladan bagi generasi muda Palestina,” tulis misi Iran dalam unggahannya di X.
Sumber:tribunnews
Leave a Comment