Spanyol Dilanda Banjir Bandang Dahsyat, Ratusan Warga Tewas

Kangster

No comments

Tintanarasi.com, Spanyol – Banjir besar melanda Spanyol, khususnya wilayah Valencia, setelah hujan deras terus menerus mengguyur sejak Selasa malam, menyebabkan 217 orang tewas dan ribuan lainnya hilang.

Bencana ini menjadi banjir terburuk di Spanyol dalam beberapa dekade.

Perdana Menteri Pedro Sánchez telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional, sementara pemerintah mengerahkan lebih dari 1.000 tentara untuk membantu operasi penyelamatan dan evakuasi di berbagai wilayah terdampak.

5 Fakta Penting Bencana Banjir di Spanyol

  1. Banjir Bandang Layaknya Tsunami Banyak saksi mata menyebut banjir kali ini seperti tsunami karena datang secara tiba-tiba. Guillermo Serrano Pérez, warga Paiporta, menyebut air naik sangat cepat, memaksanya dan orang tuanya meninggalkan kendaraan di jalan tol dan memanjat jembatan untuk menyelamatkan diri. Arus deras menyeret kendaraan, tiang lampu, hingga pepohonan, menyebabkan kerusakan parah di jalanan Valencia dan kota-kota sekitar.
  2. Skala yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya Kota Chiva menjadi salah satu yang pertama terendam banjir besar pada Selasa sore. Hujan dengan intensitas tinggi memicu sungai di kota tersebut meluap, mengubah jalanan menjadi aliran deras yang menyapu bangunan dan kendaraan. Pemerintah daerah sempat memberikan peringatan, namun waktu peringatan dianggap terlambat sehingga tidak memberi kesempatan banyak warga untuk menyelamatkan diri.
  3. Keajaiban di Tengah Kepanikan Di Valencia, seorang pria bernama Juliano Sánchez selamat setelah bertahan selama tujuh jam dengan berpegangan pada pohon palem. Banyak warga yang berupaya bertahan dengan cara serupa atau menyelamatkan diri di atap-atap gedung. Namun, puluhan orang masih dilaporkan hilang, dan banyak korban lain menyebut mereka menyaksikan kendaraan hanyut dan orang-orang berjuang di tengah arus banjir yang deras.
  4. Korban Tewas Meningkat Tajam Korban tewas terbesar berada di Valencia dengan 92 jiwa, serta korban lainnya di wilayah sekitar. Di antara korban, terdapat seorang pria asal Inggris berusia 71 tahun di Málaga yang meninggal di rumah sakit setelah tersapu banjir. Jumlah ini mencatat bencana banjir terburuk sejak tahun 1973 di mana lebih dari 150 jiwa tewas.
  5. Bantuan Internasional Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan bantuan melalui satelit Copernicus untuk membantu penyelamatan, sementara negara-negara tetangga Eropa lainnya menawarkan dukungan personel. Menteri Pertahanan Spanyol menyebut bahwa banjir ini sebagai fenomena ekstrem yang dipengaruhi perubahan iklim. Peringatan cuaca terus berlanjut di wilayah lain, khususnya di Catalonia, mengingat hujan diprediksi akan bergerak ke arah timur laut.

Kritik atas Keterlambatan Peringatan dan Respon Pemerintah

Di tengah bencana ini, muncul kritik tajam terhadap pemerintah lokal dan otoritas penanggulangan bencana.

Penduduk Valencia menilai peringatan banjir yang diberikan pemerintah setempat datang terlambat, mengingat peringatan cuaca merah dari badan meteorologi Spanyol sudah dikeluarkan pada Selasa pagi.

Hal ini membuat warga tidak sempat mencari tempat yang aman atau menghindari perjalanan di jalan yang berisiko.

Rencana Pemulihan dan Dukungan Pemerintah

Pemerintah Spanyol berjanji untuk memulihkan wilayah yang terdampak dan memastikan bantuan cepat untuk keluarga korban.

Pedro Sánchez menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung setiap upaya evakuasi dan pemulihan bagi warga yang terdampak.

“Seluruh Spanyol berduka dan bersatu bersama Anda. Kami tidak akan meninggalkan Anda,” ucapnya dalam pidato nasional, Seperti dikutip dari Sindonews.

Tanggapan dan Imbauan bagi Masyarakat

Pihak berwenang mendesak agar warga tetap waspada dan tidak mendekati area yang berpotensi banjir.

Bagi keluarga yang masih mencari anggota keluarga yang hilang, pemerintah menyediakan layanan pengaduan dan bantuan pencarian yang dikoordinasikan oleh kepolisian dan tim penyelamat.

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Share:

Related Post

Leave a Comment