Tintanarasi.com, Spanyol – Lebih dari 200 orang tewas dalam banjir besar yang melanda wilayah Valencia, Spanyol, dalam bencana terparah yang dialami negara itu dalam beberapa dekade terakhir.
Petugas darurat terus menyisir area seperti tempat parkir dan terowongan bawah tanah, dengan harapan dapat menemukan korban selamat maupun jenazah korban yang terperangkap akibat banjir bandang.
Di tengah situasi ini, Raja Felipe VI dan Ratu Letizia melakukan kunjungan ke Valencia untuk menunjukkan dukungan bagi para korban dan menyampaikan rasa duka.
Namun, kunjungan kerajaan ini diwarnai oleh aksi protes dari warga yang kecewa.
Rekaman yang beredar memperlihatkan Raja Felipe VI berjalan di jalanan kota, meskipun dihadang oleh gelombang pengunjuk rasa yang meneriakkan protes dan melemparkan lumpur serta benda-benda lainnya.
Di antara kerumunan, beberapa warga menyampaikan keluhannya secara langsung kepada Raja, bahkan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun bernama Pau, menangis saat menceritakan betapa ia dan warga sekitar berjuang tanpa dukungan pemerintah.
“Kami membantu – tapi para pemimpin tidak melakukan apa pun,” ungkapnya penuh emosi.
Sementara seorang perempuan menyatakan kemarahan atas kerugian yang dialaminya, “Kami kehilangan segalanya; rumah kami, bisnis kami, dan impian kami.”
Protes Semakin Keras, Rombongan Evakuasi Perdana Menteri
Perdana Menteri Pedro Sánchez, yang bergabung dengan Raja dan Ratu di Valencia, akhirnya dievakuasi bersama pejabat pemerintah lainnya ketika kerumunan semakin tidak terkendali.
Setelah Sanchez pergi, beberapa orang meneriakkan, “Di mana Sanchez?” sebagai bentuk frustrasi mereka terhadap respons pemerintah dalam menangani dampak banjir.
Meskipun dihadapkan pada situasi sulit ini, Raja Felipe VI tetap meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan beberapa warga yang mendekatinya, bahkan memberikan pelukan.
Gambar yang beredar memperlihatkan lumpur menempel pada wajah dan pakaian Raja serta Ratu.
Dalam video yang diunggah melalui akun Instagram kerajaan, Raja menyatakan ia memahami kemarahan dan kekecewaan rakyat yang terdampak, sekaligus mengungkapkan solidaritasnya atas musibah yang mereka alami.
Rombongan kerajaan semula berencana mengunjungi Chiva, kota lain di Valencia yang juga terdampak parah, namun perjalanan ini akhirnya ditunda karena situasi keamanan yang memburuk di lokasi sebelumnya.
Leave a Comment