Tintanarasi.com, Religi – Turki, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, memiliki cara khas dalam merayakan bulan suci Ramadhan.
Perpaduan antara warisan budaya Ottoman dan praktik Islam menciptakan serangkaian tradisi unik yang memperkaya pengalaman spiritual dan sosial selama bulan penuh berkah ini.
Persiapan Menyambut Ramadhan1
Menjelang Ramadhan, masyarakat Turki melakukan berbagai persiapan khusus.
Tradisi membersihkan rumah secara menyeluruh menjadi simbol penyucian diri dan lingkungan sebelum memasuki bulan suci.
Selain itu, mereka juga menyiapkan “tabungan Ramadhan” sebagai bentuk antisipasi kebutuhan selama berpuasa, memastikan fokus utama tetap pada ibadah tanpa khawatir akan kebutuhan sehari-hari.
Tradisi Membangunkan Sahur2
Salah satu tradisi yang masih lestari adalah “Ramazan Davulcusu”, di mana penabuh drum tradisional berkeliling permukiman untuk membangunkan warga saat sahur.
Dengan mengenakan pakaian khas Ottoman, mereka menabuh drum sambil melantunkan nyanyian, menciptakan suasana nostalgis yang mengingatkan pada masa lalu.
Iftar Bersama di Ruang Terbuka3
Kebersamaan sangat ditekankan selama Ramadhan di Turki. Tradisi “Iftar Sofrası” atau meja berbuka puasa bersama sering diadakan di alun-alun kota, taman, atau halaman masjid.
Masyarakat dari berbagai latar belakang berkumpul untuk menikmati hidangan bersama, mempererat tali silaturahmi dan solidaritas sosial.
Penanda Waktu Berbuka dengan Meriam4
Selain adzan Maghrib, di beberapa kota di Turki, penembakan meriam digunakan sebagai penanda waktu berbuka puasa.
Tradisi ini menambah keunikan dan kekhasan perayaan Ramadhan di Turki, menggabungkan elemen sejarah dengan praktik keagamaan.
Kegiatan Amal dan Berbagi5
Semangat berbagi sangat kental terasa selama Ramadhan.
Masyarakat Turki sering mengadakan kegiatan amal, seperti membagikan makanan kepada yang membutuhkan atau menyediakan hidangan gratis di masjid-masjid.
Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kepedulian dan kebersamaan yang diajarkan dalam Islam.
Leave a Comment