Tintanarasi.com, Religi – Maroko, negara yang terletak di ujung barat laut Afrika, dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisi Islam yang kental.
Saat bulan Ramadan tiba, suasana di kota-kota tua seperti Fez, Marrakech, dan Casablanca berubah menjadi lebih hidup dan magis.
Jalan-jalan sempit yang biasanya tenang dipenuhi dengan cahaya lentera, aroma makanan khas, dan lantunan doa yang menggema dari masjid-masjid kuno.
Tradisi Membangunkan Sahur oleh Nafar1
Salah satu tradisi unik di Maroko selama Ramadan adalah kehadiran “Nafar”, yaitu petugas yang berkeliling kota untuk membangunkan warga saat sahur.
Mereka mengenakan pakaian tradisional dan menabuh alat musik seperti drum kecil sambil melantunkan pujian kepada Allah.
Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Maroko selama Ramadan.
Meriam sebagai Penanda Berbuka Puasa2
Di beberapa kota tua Maroko, suara tembakan meriam digunakan sebagai penanda waktu berbuka puasa. Tradisi ini dikenal dengan sebutan “Midfa al-Iftar”.
Saat matahari terbenam, dentuman meriam terdengar, menandakan bahwa waktu berbuka telah tiba. Masyarakat kemudian akan menikmati hidangan khas seperti harira (sup tradisional), kurma, dan berbagai kue manis.
Pakaian Tradisional dan Perayaan Lailatul Qadar3
Selama Ramadan, masyarakat Maroko sering mengenakan pakaian tradisional seperti djellaba dan kaftan, terutama saat menghadiri shalat tarawih di masjid.
Pada malam ke-27 Ramadan, yang diyakini sebagai Lailatul Qadar, keluarga-keluarga merayakannya dengan berkumpul, berdoa bersama, dan memberikan hadiah kepada anak-anak yang baru mulai berpuasa.
Perayaan ini menambah kehangatan dan kebersamaan di antara komunitas.
Masjid sebagai Pusat Aktivitas Malam4
Masjid-masjid di kota tua Maroko menjadi pusat aktivitas selama malam-malam Ramadan.
Setelah berbuka puasa, masyarakat berbondong-bondong menuju masjid untuk melaksanakan shalat tarawih.
Beberapa masjid bahkan mengadakan sesi tadarus Al-Qur’an yang berlangsung hingga menjelang sahur.
Kehadiran komunitas yang ramai ini menciptakan suasana spiritual yang mendalam dan memperkuat ikatan sosial antarwarga.
Kuliner Khas Ramadan5
Ramadan di Maroko juga identik dengan berbagai kuliner khas yang hanya muncul selama bulan suci ini.
Selain harira, ada juga chebakia, yaitu kue manis yang digoreng dan dilumuri madu, serta briouat, pastry berisi daging atau almond.
Pasar-pasar di kota tua dipenuhi dengan penjual yang menawarkan berbagai hidangan lezat ini, menambah semarak suasana Ramadan.
Leave a Comment