Trump Tarik AS dari WHO dan Paris Agreement di Hari Pertama Kepresidenannya

Kangster

No comments

Tintanarasi.com, Internasional – Donald Trump memulai masa jabatan keduanya sebagai Presiden Amerika Serikat dengan langkah kontroversial yang langsung menarik perhatian dunia. Pada hari pertama pelantikannya, Senin (20/1/2025), Trump menandatangani dua perintah eksekutif penting: menarik AS dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan keluar dari Perjanjian Iklim Paris.

Langkah Trump keluar dari WHO menjadi puncak ketidakpuasannya terhadap organisasi tersebut, yang sebelumnya ia kritik keras selama pandemi COVID-19. Menurut Trump, WHO gagal menangani pandemi dengan baik dan dinilai lebih tunduk pada pengaruh China.

“WHO menipu kita. AS membayar kontribusi terbesar kepada WHO, tetapi mereka tidak memberikan manfaat yang setimpal,” ujar Trump di Gedung Putih.

Ia menyoroti bahwa AS menyumbang 500 juta dolar AS per tahun, jauh lebih besar dibandingkan China yang hanya membayar 39 juta dolar AS.

Keputusan ini berdampak besar pada WHO, yang kehilangan salah satu donor terbesarnya. Selama tahun 2022-2023, AS menyumbang 1,284 miliar dolar AS kepada WHO, lebih tinggi dibandingkan negara donor lainnya, seperti Jerman.

Dampaknya, banyak program WHO, termasuk yang berkaitan dengan HIV/AIDS, tuberkulosis, dan penyakit menular lainnya, terancam keberlanjutannya.

Selain WHO, Trump juga menandatangani perintah eksekutif yang memulai proses keluarnya AS dari Paris Agreement. Trump menyebut perjanjian ini sebagai penipuan yang tidak adil bagi Amerika.

“Paris Agreement hanya membebani AS tanpa memberi hasil yang signifikan. Kita tidak akan membiarkan negara-negara lain mengambil keuntungan dari kita,” tegasnya.

Trump menilai bahwa kesepakatan ini terlalu berat sebelah dan lebih menguntungkan negara-negara seperti China dibandingkan AS. Keputusan untuk menarik diri ini, menurut Trump, adalah langkah untuk melindungi kepentingan ekonomi dan energi nasional Amerika.

Langkah Trump mendapat berbagai respons dari dalam dan luar negeri.

Keluar dari WHO memunculkan kekhawatiran terkait kehilangan akses AS terhadap data kesehatan global. Selain itu, keputusan ini juga dikhawatirkan melemahkan upaya internasional dalam mengatasi pandemi dan krisis kesehatan global lainnya.

Sementara itu, keluarnya AS dari Paris Agreement memunculkan kritik dari para aktivis lingkungan yang menilai keputusan tersebut sebagai langkah mundur dalam penanganan perubahan iklim.

Namun, Trump tetap kukuh dengan kebijakannya, menyatakan bahwa pemerintahannya akan mencari mitra internasional yang lebih transparan dan kredibel untuk menggantikan peran WHO serta menciptakan kebijakan iklim yang lebih berpihak pada kepentingan domestik AS.

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Share:

Related Post

Leave a Comment