Tintanarasi.com, Ragam – Sungai Citarum kembali menjadi sorotan akibat tumpukan sampah yang mengotori aliran airnya.
Keprihatinan terhadap kondisi tersebut mendorong kelompok aktivis lingkungan, Pandawara Group, untuk menginisiasi aksi bersih-bersih sungai selama tujuh hari, dimulai pada Sabtu (25/01/2025).
Dengan bantuan dua alat berat, mereka berupaya mengangkat sampah yang menumpuk di perairan tersebut.
“Kami tidak ingin menyalahkan siapa pun, hanya ingin membangkitkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan,” ujar perwakilan Pandawara Group.
Kegiatan ini tidak dilakukan sendiri. Pandawara Group bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Satgas Citarum Sektor 08, serta Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung yang turut memberikan dukungan berupa tenaga dan armada operasional.
Lokasi pembersihan difokuskan di Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.
Masyarakat juga diajak untuk berkontribusi dengan menyediakan truk pengangkut sampah atau alat berat guna mempercepat proses pembersihan.
Pada Senin (27/01/2025), Pandawara mengungkapkan bahwa mereka telah mengeluarkan dana pribadi dalam jumlah besar untuk mendukung aksi ini.
Dalam keterangannya, Pandawara Group merinci biaya yang dikeluarkan, termasuk sewa dua ekskavator selama 50 jam dengan tarif Rp850 ribu per jam, sehingga total biaya sewa mencapai Rp42,5 juta per unit.
Selain itu, ada biaya pengiriman alat berat senilai Rp16 juta dan pengeluaran tambahan seperti kantong sampah, sarung tangan, serta konsumsi bagi para relawan dan staf, dengan total keseluruhan mencapai Rp106 juta.
Mereka menegaskan bahwa publik bisa berpartisipasi dengan berdonasi melalui situs resmi mereka.
“Jika belum bisa membantu secara finansial, setidaknya mulailah dari hal kecil: jangan buang sampah sembarangan,” pesan mereka.
Pada unggahan terbaru mereka, Selasa (28/01/2025), Pandawara menunjukkan perkembangan aksi yang telah berjalan selama empat hari.
Foto yang dibagikan memperlihatkan sebagian besar sampah telah berhasil diangkat, memperlihatkan air sungai yang sebelumnya tertutup limbah.
Namun, masalah sampah di Citarum bukanlah persoalan baru.
Tahun sebelumnya, Pandawara juga sempat mengunggah video kondisi Sungai Citarum yang penuh sampah dari Jembatan BBS, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Sayangnya, meskipun telah dibersihkan, dalam waktu singkat sampah kembali memenuhi aliran sungai tersebut.
Menurut petugas BBWS Citarum, Sungai Citarum merupakan titik akhir aliran dari berbagai daerah, sehingga sampah dari berbagai tempat bermuara di sini.
“Citarum seperti cekungan besar yang menampung sampah dari anak-anak sungai dan wilayah sekitarnya yang belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik,” jelas Dian Nurdyana, petugas Operasi BBWS Citarum.
Selain itu, Sungai Citarum juga berperan penting dalam keberlangsungan tiga bendungan utama: Jatiluhur, Cirata, dan Saguling.
Jika sampah masuk ke turbin pembangkit listrik di bendungan tersebut, dampaknya bisa sangat besar, termasuk pemadaman listrik di wilayah Jawa dan Bali.
Untuk itu, para aktivis lingkungan seperti Pandawara Group dan komunitas setempat terus berusaha menjaga kebersihan Citarum meskipun tantangannya sangat besar.
Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama dalam menyelesaikan permasalahan ini agar Sungai Citarum tidak lagi menjadi tempat pembuangan sampah.
Leave a Comment