Tintanarasi.com, Jabar – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan tidak keberatan dengan wacana menjadikan Cirebon sebagai daerah istimewa yang berpotensi terpisah dari wilayah administratif Jawa Barat. Hal ini ia sampaikan saat ditemui awak media di Gedung DPR pada Selasa (29/04/2025).
“Kalau memang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat Cirebon, tentu saya tidak akan menghalangi,” ujarnya menanggapi usulan tersebut.
Bagi Dedi, yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Purwakarta, gagasan seperti ini merupakan bentuk aspirasi masyarakat yang layak dipertimbangkan secara serius.
Ia menambahkan, penting bagi pemerintah untuk menghormati latar belakang budaya dan sejarah daerah, terutama jika hal tersebut menjadi landasan utama usulan keistimewaan.
“Kita harus belajar menghormati sejarah, budaya, dan harapan masa depan rakyat di setiap wilayah,” katanya.
Dedi juga menegaskan bahwa sebagai kepala daerah, dirinya mendukung siapa pun yang ingin memperjuangkan keunikan dan keistimewaan suatu daerah demi pembangunan yang lebih baik.
“Saya akan berdiri bersama siapa pun yang ingin mendorong kemajuan dan identitas lokal yang kuat,” jelasnya.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan bahwa hingga April 2025, ada enam daerah di Indonesia yang mengajukan status sebagai daerah istimewa, termasuk Cirebon. Dirjen Otonomi Daerah, Akmal Malik, menyebutkan total ada 42 usulan provinsi baru, 252 kabupaten, 36 kota, dan lima permintaan untuk status daerah khusus.
Leave a Comment