Tintanarasi.com, Internasional – Penyebaran Covid-19 kembali meningkat tajam di Hong Kong. Dalam empat pekan terakhir, sebanyak 30 orang dilaporkan meninggal akibat infeksi virus ini, menandai lonjakan kasus yang signifikan setelah beberapa bulan mereda.
Mengutip laporan China Daily pada Jumat (16/05/2025), tingkat positif Covid-19 di wilayah tersebut melonjak menjadi 13,66% — lebih dari dua kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 6,21%. Sebanyak 81 kasus serius ditemukan pada orang dewasa dan lima kasus berat pada anak-anak.
Menurut Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP), penyebaran Covid-19 di Hong Kong kini bersifat endemik, dengan kecenderungan lonjakan setiap enam hingga sembilan bulan karena adanya pergeseran varian dan penurunan kekebalan populasi. Dua gelombang terakhir yang tercatat terjadi pada 2023 dan 2024 berlangsung masing-masing selama 15 dan 7 minggu.
Pejabat CHP, Edwin Tsui Lok-kin, menjelaskan bahwa varian XDV telah mendominasi sejak akhir Maret. Meski begitu, hingga saat ini belum ada bukti kuat bahwa varian ini menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya.
“Sebagian besar kasus parah dialami oleh warga lanjut usia. Sekitar 83% dari pasien dewasa yang mengalami kondisi kritis berusia 65 tahun ke atas, dan lebih dari 90% dari mereka memiliki penyakit bawaan,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa hanya satu dari seluruh pasien lansia tersebut yang menerima vaksin penguat dalam enam bulan terakhir.
Kekhawatiran muncul karena rendahnya cakupan vaksinasi penguat di kalangan lansia. Tsui memperkirakan sekitar 90% kelompok lansia belum menerima suntikan booster terbaru, yang berperan penting dalam mempertahankan kekebalan terhadap varian baru.
Untuk kelompok anak-anak, CHP mencatat lima kasus serius sepanjang tahun ini, namun semuanya selamat. Dua anak diketahui memiliki riwayat penyakit bawaan, sedangkan tiga lainnya belum mendapatkan vaksin sama sekali.
CHP menyatakan akan terus melakukan pemantauan mutasi sesuai standar WHO untuk mendeteksi potensi varian baru yang bisa menghindari vaksin atau menyebabkan gejala lebih parah.
Pakar pernapasan Leung Chi-chiu menilai bahwa varian XDV bukanlah ancaman besar karena sudah dikenal luas di banyak kawasan, termasuk daratan China. Ia menyebutkan bahwa risiko kesehatan secara umum masih tergolong rendah.
Namun demikian, Leung tetap merekomendasikan vaksinasi bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak usia di bawah dua tahun, untuk memperkuat pertahanan tubuh.
“Karena lalu lintas manusia antara Hong Kong dan China sangat tinggi, maka pola penyebaran virus di kedua wilayah cenderung berjalan seiring,” tuturnya.
Leave a Comment