Tintanarasi.com, Nasional – Jokowi akhirnya memberikan pernyataan resmi setelah menjalani pemeriksaan oleh penyidik Bareskrim Polri terkait tuduhan penggunaan ijazah palsu. Pemeriksaan berlangsung hampir satu jam pada Selasa (20/05/2025).
Dalam keterangannya kepada wartawan, Jokowi mengaku berat hati membawa persoalan ini ke ranah hukum, namun merasa perlu bertindak karena menurutnya tuduhan tersebut sudah melampaui batas.
“Secara pribadi saya sebenarnya tidak tega. Tapi tuduhan ini sudah berlebihan. Saya juga kasihan, tapi ini harus diluruskan,” ujar Jokowi usai keluar dari ruang pemeriksaan di Gedung Bareskrim, Jakarta.
Proses hukum ini bermula dari laporan yang diajukan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), yang menuding Jokowi melanggar Pasal 263 dan 266 KUHP terkait pemalsuan dokumen.
Pihak TPUA bahkan mengklaim telah mengumpulkan bukti dan menyerahkannya kepada kepolisian.
Menanggapi proses penyelidikan ini, Jokowi mengatakan akan menyerahkan semuanya pada mekanisme hukum yang berlaku.
“Biar proses berjalan. Saya ikuti saja aturan hukum,” tuturnya singkat.
Sebelumnya, pada Selasa (06/05/2025), Rizal Fadillah selaku Wakil Ketua TPUA telah menjalani pemeriksaan awal sebagai pelapor.
Laporan mereka sebenarnya sudah diajukan sejak Desember 2024, dan mulai mendapat tindak lanjut dari Bareskrim pada April 2025.
Selain menjalani pemeriksaan, Jokowi juga sempat melaporkan balik pihak-pihak yang menuduhnya ke Polda Metro Jaya.
Laporan itu diajukan pada Rabu (30/04/2025) atas dugaan pencemaran nama baik. Dalam laporan tersebut, lima orang disebut sebagai terlapor: Roy Suryo, Rismon Hasiholan Sianipar, Tifauzia Tiasumma, Eggy Sudjana, dan Kurnia Tri Royani.
Leave a Comment