Tintanarasi.com, Islam – Salat Idul Adha merupakan salah satu ibadah yang hanya dilakukan setahun sekali pada 10 Zulhijjah, dan menjadi bagian penting dari perayaan Idul Adha.
Salat ini dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di lapangan atau masjid terbuka.
Berikut panduan lengkap pelaksanaan salat Idul Adha:
- Niat Salat
Niat dibaca dalam hati atau bisa dilafalkan:
- Sebagai Imam:
Usholli sunnatan li’idi Adha rak’ataini imaaman lillahi ta’ala. - Sebagai Makmum:
Usholli sunnatan li’idi Adha rak’ataini ma’muuman lillahi ta’ala. - Salat Sendiri:
Usholli sunnatan li’idi Adha rak’ataini ada’an lillahi ta’ala.
- Takbiratul Ihram dan Doa Iftitah
Setelah niat, takbiratul ihram diucapkan dengan mengangkat tangan sambil membaca Allahu Akbar, lalu dilanjutkan dengan doa iftitah seperti:
“Allahu akbar kabira, walhamdulillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa asila…”
- Takbir Tambahan
Pada rakaat pertama, dibaca 7 kali takbir setelah takbiratul ihram. Pada rakaat kedua, dibaca 5 kali takbir setelah berdiri dari sujud. Di antara takbir-takbir itu, dianjurkan membaca dzikir seperti:
“Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar.”
- Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek
Setelah takbir dan doa di setiap rakaat, imam membaca surah Al-Fatihah, kemudian dilanjutkan dengan surat pendek seperti surah Al-A’laa di rakaat pertama dan Al-Ghasiyah di rakaat kedua, atau surah lainnya.
- Melanjutkan Gerakan Salat Seperti Biasa
Gerakan salat setelah itu sama seperti salat pada umumnya: rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga salam.
- Khutbah Idul Adha
Setelah salat selesai, khutbah dilaksanakan oleh imam. Jamaah disunnahkan untuk mendengarkan khutbah ini dengan khidmat.
Salat Idul Adha ini bukan hanya simbol ketaatan, tapi juga bentuk syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan keberkahan yang diberikan.
Leave a Comment