Gelombang Tsunami Ancam Asia-Pasifik Usai Gempa Dahsyat Guncang Rusia

ochaapp

No comments
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono pun menyampaikan sejumlah imbauan terhadap potensi tsunami di Indonesia. (YouTube BMKG)

Tintanarasi.com, Nasional – Sebuah gempa besar dengan magnitudo 8,7 mengguncang kawasan timur Rusia pada Rabu (30/7/2025), menimbulkan kekhawatiran global terkait potensi tsunami.

Getaran kuat tersebut terjadi di lepas pantai Semenanjung Kamchatka dan menyebar dampaknya ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa sejumlah daerah di Tanah Air masuk dalam status waspada tsunami, dengan estimasi ketinggian gelombang kurang dari 0,5 meter.

Wilayah yang dimaksud antara lain Talaud, Halmahera Utara, Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Sorong bagian utara, Jayapura, Sarmi, dan Kota Gorontalo.

BMKG meminta warga di daerah pesisir untuk menjauhi pantai sementara waktu dan tetap waspada, mengingat karakteristik pantai yang dapat memperbesar gelombang tsunami, khususnya di kawasan teluk.

Belum ditemukan adanya kerusakan atau korban jiwa di Indonesia akibat gempa ini, namun pemantauan terus dilakukan.

Di negara asal gempa, Rusia, gelombang tsunami dengan tinggi mencapai 4 meter dikabarkan telah menghantam beberapa kawasan pesisir Kamchatka.

Sementara di Jepang, otoritas setempat mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga pesisir Hokkaido dan sekitarnya setelah mendeteksi gelombang kecil setinggi 30 cm.

Hawaii juga merasakan dampaknya. Gelombang pertama tsunami dilaporkan telah mencapai kawasan tersebut, mendorong pemerintah negara bagian untuk melakukan evakuasi massal.

Gubernur Josh Green mengimbau masyarakat agar menjauhi garis pantai dan mematuhi instruksi resmi demi keselamatan bersama.

Di kawasan Pasifik lainnya, seperti Guam, Filipina, dan bahkan Australia, sistem peringatan tsunami telah diaktifkan.

Beberapa negara seperti Peru dan Ekuador juga masuk dalam zona waspada, menyesuaikan dengan jarak dan arah gelombang yang meluas.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengungkapkan bahwa hingga pukul 08.30 WIB telah terjadi tujuh kali gempa susulan di wilayah Kamchatka, dengan kekuatan berkisar antara magnitudo 5,4 hingga 6,9.

Menurutnya, aktivitas gempa ini berasal dari zona subduksi Kurile-Kamchatka dengan mekanisme patahan naik.

Masyarakat diminta untuk mengandalkan informasi resmi yang dikeluarkan oleh lembaga yang kredibel, seperti BMKG dan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC), guna menghindari penyebaran hoaks dan informasi tidak akurat yang berpotensi menimbulkan kepanikan.

Hingga kini, otoritas berbagai negara masih memantau perkembangan situasi secara intensif dan siap melakukan langkah tanggap darurat jika gelombang susulan kembali muncul.

Share:

Related Post

Leave a Comment