Jemaah Haji Berisiko Tinggi Diimbau Batasi Aktivitas Fisik

Kangster

No comments

Tintanarasi.com, Makkah – Ketua Tim Asistensi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekaligus Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Azhar Jaya, mengatakan, peningkatan angka kematian jemaah haji menunjukkan kondisi fisik jemaah yang tidak prima.

Menyikapi hal ini, Ditjen Yankes Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Agama sepakat untuk mengoordinasikan pembatasan aktivitas umrah.

Kebijakan Pembatasan Aktivitas Umrah

Kebijakan ini menetapkan bahwa jemaah berisiko tinggi cukup melaksanakan dua kali umrah, yaitu umrah wajib dan umrah sunnah.

Hal ini diambil agar jemaah dapat menjaga kondisi fisik menjelang kegiatan puncak haji.

“Terlebih, untuk 3 hari ke depan umrah sebaiknya dihentikan supaya kondisi prima menjelang Armuzna dan jemaah bisa melaksanakan ibadah puncak haji,” ujar Azhar dalam keterangan resmi Kemenkes pada Sabtu (15/6/2024).

Pembatasan Aktivitas di Masjidil Haram

Untuk jemaah yang tidak termasuk dalam kategori risiko tinggi, Azhar menyarankan agar salat di Masjidil Haram maksimal dua kali sehari.

Hal ini bertujuan agar jemaah tidak mengabaikan waktu makan di penginapan dan tetap menjaga kesehatan. Pembahasan ini dilakukan oleh Tim Asistensi Kemenkes yang berkumpul di Ruang M Klinik Kesehatan Haji Makkah pada Rabu, 12 Juni 2024 pagi.

Direktur Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Iwan Dakota, menekankan pentingnya pembatasan aktivitas fisik yang berlebihan karena banyaknya kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung.

“Tugas kita adalah mengantar jemaah sebaik mungkin untuk melaksanakan puncak haji, membatasi aktivitas fisik yang berlebih dan jangan lupa untuk meminum obat secara teratur,” katanya.

Menjaga Imunitas dan Kesehatan

Dokter Pendidik Klinis Ahli Madya dari RSUP Persahabatan, Muhamad Fahmi Alatas, menambahkan bahwa jemaah haji Indonesia memiliki semangat tinggi dalam menjalankan ibadah.

Namun, mereka diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan dengan udara terbuka untuk menghindari kelelahan yang dapat menurunkan imunitas.

Jika batuk, jemaah diminta segera konsumsi obat dan disarankan untuk berhenti merokok selama menjalankan ibadah haji dan seterusnya.

“Jangan menunggu sampai parah, dan mulai berhenti merokok saat menjalankan ibadah haji dan diteruskan ketika kembali ke Tanah Air,” ujar Fahmi.

Sumber: idntimes

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment