Tintanarasi.com, Internasional – Perwakilan Hamas di Iran, Khaled Qaddoumi, menyatakan bahwa Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, kemungkinan besar terbunuh oleh roket atau proyektil yang menghantam gedung tempatnya menginap di Teheran, ibu kota Iran, seusai menghadiri pelantikan presiden baru negara tersebut.
Qaddoumi mengungkapkan bahwa asumsi ini didasarkan pada kerusakan yang terlihat pada langit-langit dan dinding ruangan, yang menunjukkan kemungkinan serangan roket atau proyektil dari luar.
“Namun, masalah ini masih menunggu hasil laporan teknis,” katanya dikutip ANTARA, Sabtu (3/8/2024).
“Tim teknis sedang bekerja keras untuk mengumpulkan fakta… jadi masih terlalu dini untuk memberikan penilaian apapun terkait masalah ini,” tambahnya.
1. Hamas tidak percaya adanya alat peledak yang disembunyikan di kamar Haniyeh dua bulan sebelum serangan
Menanggapi laporan New York Times yang mengklaim adanya alat peledak yang disembunyikan di kamar Haniyeh dua bulan sebelum serangan, Qaddoumi menepis kemungkinan tersebut.
“Ini tidak masuk akal dan tidak didukung oleh bukti ilmiah apapun,” ujarnya.
2. Haniyeh tinggal di kediaman yang diperuntukkan bagi tamu-tamu penting seperti perdana menteri dan menteri
Mengenang momen-momen terakhir bersama Haniyeh, Qaddoumi menyatakan bahwa Haniyeh menghadiri jamuan makan malam resmi kepresidenan setelah upacara pelantikan presiden baru Iran.
Setelah itu, Haniyeh kembali ke kediamannya yang biasa ia tempati saat berkunjung ke Iran. Ia menambahkan bahwa kediaman tersebut diperuntukkan bagi tamu-tamu penting seperti perdana menteri dan menteri.
“Tempat tinggalnya saat itu berada di lantai empat,” ujarnya.
3. Haniyeh dibunuh di Iran
Haniyeh dibunuh pada Rabu di Teheran, ibu kota Iran, seusai menghadiri pelantikan presiden baru negara tersebut.
Sementara Hamas dan Iran menuduh Israel atas pembunuhan tersebut, Tel Aviv belum memberikan konfirmasi atau penolakan terkait keterlibatan mereka.
Pembunuhan itu terjadi sehari setelah komandan Hizbullah, Fuad Shukr, tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut.
Sumber: idntimes
Leave a Comment