Alat Peringatan Dini Tsunami di Sumba Timur Kembali Dicuri

Kangster

No comments
Ilustrasi (Unsplash)

Tintanarasi.com, Daerah – Sejumlah perangkat sistem peringatan dini tsunami milik Badan Informasi Geospasial (BIG) di Stasiun Pasang Surut Baing, Desa Hadakamali, Kecamatan Wulla Waijelu, dilaporkan hilang usai pengecekan rutin pada Minggu (27/05/2025).

Berbagai komponen krusial—termasuk sensor pasang surut, panel surya, dan aksesoris pendukung—raib dari lokasi. Hanya dua radar sensor yang tersisa dalam kondisi utuh.

Cornelia Marschiavelli, Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BIG, menyatakan bahwa kerusakan pintu dan hilangnya peralatan ini menyebabkan kerugian materiil negara mencapai Rp329.985.407,00.

“Lebih serius lagi, gangguan data pasang surut mengancam keandalan InaTEWS dalam mendeteksi potensi tsunami,” ujarnya di Bogor, Kamis (15/05/2025).

BIG telah melapor ke Polsek Wulla Waijelu dan mendorong penindakan maksimal. Pelaku dapat dikenai Pasal 363 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara, serta Pasal 58 juncto Pasal 64 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial yang mengancam pidana lima tahun atau denda hingga Rp1,25 miliar.

Kejadian serupa sebelumnya juga menimpa Stasiun Pasut Baing pada Selasa (20/08/2024), ketika panel surya dan aki dicuri.

Kasus lain dilaporkan berlangsung di stasiun Banete dan Biak. Kondisi ini mendorong Direktur Sistem Referensi Geospasial BIG, Moh Fifik Syafiudin, menyerukan penguatan pengamanan dan peran aktif masyarakat setempat.

“Tanpa kantor cabang di lapangan, kami sangat bergantung pada kesadaran warga untuk menjaga fasilitas geospasial,” katanya.

BIG mengimbau penduduk di sekitar stasiun pasut, CORS, dan jaringan kontrol geodesi untuk ikut memantau dan melaporkan segala bentuk perusakan atau pemindahan alat.

Infrastruktur ini bukan semata fisik; melainkan pilar utama mitigasi bencana, keselamatan pelayaran, dan perencanaan wilayah pesisir nasional.

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Share:

Related Post

Leave a Comment