Tintanarasi.com, Internasional – Hutan hujan Amazon menghadapi serangkaian bencana sepanjang tahun 2024, termasuk kebakaran besar, kekeringan ekstrem, dan deforestasi yang meluas. Bencana ini telah menghancurkan bioma yang menjadi penyeimbang iklim global.
Hutan Amazon, yang tersebar di sembilan negara termasuk Brasil, Kolombia, dan Peru, mengalami kebakaran terparah sejak 2005, menurut laporan AP News pada Kamis (2/1/2025).
Sebagian besar kebakaran diduga sengaja dilakukan untuk membuka lahan, seperti diungkapkan oleh otoritas setempat.
Direktur Advokasi Amazon Watch, Andrew Miller, menyebut fenomena ini sebagai sinyal peringatan menuju titik kritis ekologi yang dikhawatirkan para ilmuwan selama bertahun-tahun.
Data dari Rainforest Foundation AS menunjukkan bahwa antara Januari hingga Oktober 2024, lebih dari 15 juta hektare hutan Amazon terbakar.
Sebagian besar wilayah Brasil diselimuti asap pada Agustus, termasuk sabana Cerrado, lahan basah Pantanal, dan negara bagian Sao Paulo.
Amazon adalah rumah bagi 16.000 spesies pohon dan menyimpan sekitar 20 persen air tawar dunia.
Namun, eksploitasi besar-besaran terus meningkat, sementara masyarakat adat yang tinggal di wilayah ini kerap diabaikan.
Beberapa negara bahkan terpaksa mengumumkan keadaan darurat akibat kekeringan parah yang melanda Sungai Amazon, memicu distribusi bantuan air dan makanan bagi penduduk terdampak.
Pengacara lingkungan Cesar Ipenza memperingatkan bahwa kerusakan Amazon bisa mencapai titik yang tak dapat diperbaiki.
“Kita harus menyadari pentingnya Amazon bagi kelangsungan hidup masyarakat global,” ujarnya.
Meskipun krisis meluas, terdapat kabar baik: tingkat deforestasi di Brasil dan Kolombia turun hingga 30,6 persen, yang merupakan angka terendah dalam sembilan tahun terakhir.
Keberhasilan ini sebagian besar dikaitkan dengan kepemimpinan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva dan dukungan komunitas internasional dalam memperkuat peran masyarakat adat dalam konservasi alam.
Para ahli sepakat bahwa masyarakat adat memainkan peran kunci dalam mencegah Amazon dari titik kehancuran total.
Namun, upaya ini memerlukan kerja sama global yang lebih kuat untuk melindungi salah satu ekosistem terpenting di dunia.
Leave a Comment