Tintanrasi.com, Internasional – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan dukungannya terhadap rencana Amerika Serikat (AS) untuk mengontrol Jalur Gaza dan menyingkirkan Hamas dari wilayah tersebut.
Sikap ini ia ungkapkan dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang tengah melakukan lawatan ke Timur Tengah untuk membangun dukungan terhadap kebijakan Washington.
Di tengah upaya AS dan Israel, negara-negara Arab merencanakan pertemuan puncak regional di Riyadh, Arab Saudi, untuk membahas alternatif dari rencana AS mengenai Gaza.
Pertemuan ini dijadwalkan berlangsung pada Jumat (21/2/2025) dan akan dihadiri oleh perwakilan dari Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Kuwait.
Dalam pertemuannya dengan Netanyahu, Rubio menegaskan bahwa Hamas harus disingkirkan dari Gaza. Netanyahu pun menegaskan komitmennya terhadap rencana AS untuk masa depan wilayah tersebut.
“Saya berkomitmen pada rencana Presiden Trump untuk menciptakan Gaza yang berbeda,” ujar Netanyahu.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Hamas maupun Otoritas Palestina tidak akan diberikan ruang untuk memerintah di Gaza.
Sementara itu, AS menegaskan bahwa meskipun mereka terbuka terhadap usulan alternatif dari negara-negara Arab, rencana utama mereka tetap sesuai dengan visi Trump mengenai Gaza.
Washington juga terus mendorong kesepakatan yang akan membuat Arab Saudi mengakui Israel, meskipun Riyadh mensyaratkan pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari perjanjian tersebut.
Di tengah ketegangan yang meningkat, negosiasi gencatan senjata lanjutan antara Israel dan Hamas dikabarkan akan dimulai di Doha.
Seorang pejabat Hamas mengungkapkan bahwa perundingan tahap kedua ini bertujuan untuk mencari solusi yang lebih permanen bagi konflik yang telah berlangsung berbulan-bulan.
Kantor Netanyahu mengonfirmasi bahwa pihaknya akan menggelar rapat kabinet keamanan pada Senin mendatang untuk membahas kelanjutan negosiasi dan memberikan arahan kepada tim negosiator yang dikirim ke Kairo.
Sementara itu, berbagai pihak mengkritik usulan Trump dan Netanyahu terkait Gaza karena dinilai melanggar hukum internasional dan dapat memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Leave a Comment