Andi Rahim: Warisan Kepemimpinan Sebelumnya Jadi Fondasi Pembangunan Luwu Utara

Tintanarasi.com, Lutra – Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, menegaskan bahwa kepemimpinan para bupati sebelumnya menjadi fondasi kuat bagi pemerintahannya dalam melanjutkan pembangunan daerah.

Hal ini disampaikan dalam pidato perdananya pada Rapat Paripurna DPRD Luwu Utara, Rabu (5/2).

Ia menekankan pentingnya kesinambungan dalam kebijakan dan program pembangunan yang telah dirintis oleh para pemimpin terdahulu.

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para bupati dan wakil bupati sebelumnya atas dedikasi serta kontribusi mereka dalam membangun Luwu Utara. Warisan kepemimpinan ini menjadi dasar kuat bagi kami untuk melanjutkan pembangunan yang progresif, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Andi Rahim.

Dalam pidatonya, ia juga menyoroti berbagai tantangan pembangunan, seperti peningkatan daya saing sumber daya manusia, kemiskinan, bencana banjir, ketahanan pangan, serta pengembangan infrastruktur dan konektivitas wilayah.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, ia menekankan pentingnya hubungan harmonis antara eksekutif dan legislatif agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar berorientasi pada kepentingan rakyat.

“Kami ingin memastikan setiap kebijakan dan program pembangunan yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik akan menjadi prinsip utama dalam tata kelola pemerintahan kami,” tambahnya.

Andi Rahim menegaskan bahwa pemerintahannya akan memanfaatkan 100 hari pertama dengan langkah-langkah strategis yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Ia mengutip pernyataan, “After one hundred days, there is no revolution,” untuk menekankan pentingnya transformasi sejak awal masa kepemimpinannya.

Pelantikan Andi Rahim sebagai Bupati Luwu Utara berlangsung pada 20 Februari 2025 di Istana Negara oleh Presiden Prabowo Subianto.

Ia menganggap momen ini sebagai amanah besar untuk merealisasikan harapan masyarakat yang ia temui selama masa kampanye.

“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi antara eksekutif dan legislatif adalah kunci utama keberhasilan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kami mengharapkan dukungan penuh dari pimpinan dan seluruh anggota DPRD Luwu Utara dalam perumusan kebijakan, pengalokasian anggaran, serta pengawasan pelaksanaan program yang berpihak kepada rakyat,” pungkasnya.