Tintanarasi.com, Palopo – Tim Penggerak PKK Kota Palopo, bersama Dinas Perikanan dan Dinas Kesehatan Kota Palopo, kembali melaksanakan intervensi pencegahan stunting melalui Pemberian Makan Tambahan (PMT).
Pj Ketua TP PKK Kota Palopo, Hasnawati Asrul, secara simbolis menyerahkan makanan tambahan berbasis pangan lokal dan susu kepada balita stunting dan ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK) di Puskesmas Mungkajang, Senin (12/08/2024).
Hasnawati Asrul mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting.
“Pencegahan stunting sebaiknya dimulai sejak dini, dari masa kehamilan, dan dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai hasil yang lebih efektif daripada penanganan setelah stunting terjadi,” ujarnya.
Menurut Hasnawati, pencegahan lebih baik daripada pengobatan, dan perhatian terhadap ibu hamil adalah kunci utama.
“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat diperluas ke kecamatan-kecamatan lain di Kota Palopo,” tambahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palopo, Irsan Anugrah, mengungkapkan kebanggaan bahwa Kota Palopo memiliki angka stunting terendah di Sulawesi Selatan, yaitu 0,7 persen.
“Ini berkat dukungan seluruh stakeholder. Hari ini, kami memberikan makanan tambahan tinggi protein dari Dinas Perikanan dan susu dari Dinas Kesehatan,” kata Irsan.
Menurut Irsan, Kota Palopo sudah berada di zona hijau dengan angka 98 persen, sementara 14 dari 24 Kabupaten/Kota di Sulsel juga telah mencapai zona hijau, sedangkan sisanya masih di zona kuning.
Kepala Dinas Perikanan Kota Palopo, Charlie, menambahkan bahwa Dinas Perikanan turut serta dalam intervensi stunting dengan menyediakan protein dari ikan.
Untuk mengatasi ketidak sukaan anak terhadap ikan, pihaknya mengolah ikan menjadi makanan lain seperti bakso ikan, nugget, abon, kerupuk, dan amplang.
Selain itu, Dinas Perikanan juga memberikan pelatihan diversifikasi olahan perikanan kepada masyarakat berisiko stunting.
Acara tersebut dihadiri oleh Camat Mungkajang, Kepala PKM Mungkajang, Lurah se-Kecamatan Mungkajang, Ketua TP PKK Kecamatan, serta balita dan ibu hamil yang menjadi sasaran intervensi.
Leave a Comment