Bukan Cuma Bendera, Ini Kutipan Bijak dari One Piece yang Juga Viral

ochaapp

No comments
Foto: Ist

Tintanarasi.com, Ragam – Menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, media sosial dipenuhi oleh kutipan-kutipan inspiratif dari karakter dalam serial anime One Piece.

Di balik viralnya fenomena bendera Jolly Roger yang sempat menuai kontroversi, tampak semangat baru yang tumbuh dari generasi muda: semangat melawan ketidakadilan, menolak penindasan, dan berjuang demi nilai-nilai kebebasan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa lebih dari sekadar tontonan hiburan, One Piece telah menjadi narasi alternatif bagi anak muda dalam memaknai kemerdekaan.

Mereka tidak hanya mengutip, tetapi juga meresapi makna mendalam dari perkataan karakter-karakter seperti Monkey D. Luffy, Gol D. Roger, hingga Fisher Tiger.

“Warisan, cita-cita, dan impian manusia tidak bisa dihentikan. Selama masih ada orang yang mencari arti kebebasan, perjuangan akan terus hidup,” demikian kutipan dari Gol D. Roger yang kini banyak dibagikan di berbagai platform digital.

Sementara itu, ucapan Monkey D. Luffy, “Bendera tengkorak ini adalah lambang keyakinan,” dianggap sebagai simbol bahwa keyakinan dan semangat tidak mudah dihancurkan, bahkan di tengah tekanan sosial dan politik.

Banyak dari kutipan ini menyerupai nilai-nilai luhur dalam sejarah bangsa Indonesia.

Seperti ucapan Dalton, “Aku akan hidup sampai negeri ini kembali damai,” yang senada dengan semangat para pejuang kemerdekaan dalam mempertahankan tanah air.

Di antara kutipan yang paling sering muncul:

Fisher Tiger: “Manusia berhati baik semakin punah. Jika mereka lenyap, dunia hanya akan dipenuhi kebengisan.”

Eustass Kid: “Ketika sampah menguasai dunia, maka dunia akan melahirkan sampah.”

Nico Olivia: “Kami tidak akan menyerah demi masa depan kalian.”

Roronoa Zoro: “Kita tidak bisa menerima begitu saja orang yang mempermainkan kepercayaan kita.”

Pesan-pesan ini memperlihatkan betapa kuatnya resonansi moral dalam One Piece.

Tak hanya menggambarkan petualangan, anime ini juga menawarkan refleksi sosial yang dalam dan membakar semangat perjuangan di hati penontonnya.

Sebagian orang memang mengkritik pengibaran bendera bajak laut di momen kemerdekaan, menganggapnya sebagai pelecehan terhadap simbol negara.

Namun, bagi sebagian lain—khususnya generasi muda—ini merupakan cara kreatif untuk mengingatkan kembali bahwa esensi kemerdekaan bukan sekadar seremonial, tapi perlawanan terhadap penindasan dalam berbagai bentuknya.

“Negeri adalah rakyat itu sendiri,” ucap Nefertari Cobra dalam salah satu adegan One Piece.

Kutipan ini kini menjadi pengingat bahwa negara berdiri di atas suara rakyat, dan semangat kemerdekaan adalah soal keadilan sosial, bukan sekadar atribut formal.

Apa yang disuarakan anak muda hari ini lewat One Piece sejatinya adalah bentuk perlawanan modern.

Lewat narasi bajak laut, mereka menyuarakan kebebasan, kesetaraan, dan harapan—nilai-nilai yang selama ini juga diperjuangkan oleh para pendiri bangsa.

Share:

Related Post

Leave a Comment