Tintanarasi.com, Religi – Al-Qur’an, sebagai kitab suci umat Islam, memiliki sejarah penurunan yang erat kaitannya dengan bulan Ramadhan, khususnya pada malam yang dikenal sebagai Lailatul Qadar.
Peristiwa ini menandai awal dari penyampaian wahyu Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi pedoman hidup bagi seluruh umat manusia.
Para ulama menjelaskan bahwa penurunan Al-Qur’an terjadi dalam dua tahap utama:
- Penurunan Secara Keseluruhan ke Langit Dunia: Pada malam Lailatul Qadar, Al-Qur’an diturunkan secara lengkap dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah di langit dunia. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Qadr ayat 1: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.”
- Penurunan Secara Bertahap kepada Nabi Muhammad SAW: Setelah berada di langit dunia, Al-Qur’an kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril selama periode 23 tahun, sesuai dengan situasi dan kebutuhan umat pada saat itu.
Lailatul Qadar, yang terjadi pada salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, dikenal sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Pada malam inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan.
Sementara itu, Nuzulul Qur’an merujuk pada peringatan turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW, yang diyakini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan.
Wahyu pertama ini berupa lima ayat dari Surah Al-‘Alaq, yang diterima Nabi saat beliau berkhalwat di Gua Hira.
Penurunan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar menegaskan kemuliaan dan keberkahan malam tersebut.
Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia, pembeda antara yang hak dan batil, serta sumber rahmat dan penyembuh bagi berbagai penyakit hati.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berdoa, dan berzikir, khususnya pada malam-malam terakhir bulan Ramadhan, dengan harapan mendapatkan keutamaan Lailatul Qadar.
Leave a Comment