Tintanarasi.com, Religi – Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu malam paling istimewa dalam kalender Islam, yang terjadi pada bulan Ramadan.
Malam ini dikenal sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Qadr ayat 3.
Selain sebagai malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar juga menjadi saksi dari peristiwa-peristiwa penting yang memiliki dampak mendalam bagi umat Islam.
Turunnya Al-Qur’an
Salah satu peristiwa paling monumental yang terjadi pada Malam Lailatul Qadar adalah turunnya Al-Qur’an.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 1:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan”.
Peristiwa ini menandai awal dari wahyu Ilahi yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia.
Turunnya Al-Qur’an pada malam ini menjadikan Lailatul Qadar memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam.
Turunnya Para Malaikat ke Bumi
Pada malam Lailatul Qadar, Allah SWT menurunkan para malaikat, termasuk Malaikat Jibril, ke bumi.
Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Qadr ayat 4:
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” .
Kehadiran para malaikat ini membawa rahmat dan kedamaian bagi mereka yang beribadah dengan khusyuk pada malam tersebut.
Penetapan Takdir Tahunan
Malam Lailatul Qadar juga dikenal sebagai waktu di mana Allah SWT menetapkan takdir tahunan bagi setiap hamba-Nya.
Dalam Surah Ad-Dukhan ayat 4, disebutkan:
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”.
Para ulama menafsirkan bahwa pada malam ini, Allah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi dalam satu tahun ke depan, termasuk rezeki, kematian, dan peristiwa penting lainnya.
Kisah Nabi Syam’un Al-Ghozi1
Ada sebuah kisah yang sering dikaitkan dengan asal mula keutamaan Lailatul Qadar, yaitu tentang Nabi Syam’un Al-Ghozi.
Beliau adalah seorang nabi dari Bani Israil yang dikenal memiliki kekuatan luar biasa dan berjuang melawan kaum kafir selama seribu bulan tanpa henti.
Melihat ketekunan dan pengorbanan Nabi Syam’un, para sahabat Nabi Muhammad SAW merasa iri dan berharap dapat beribadah dengan kualitas yang sama.
Sebagai jawaban atas keinginan tersebut, Allah SWT memberikan Malam Lailatul Qadar kepada umat Nabi Muhammad, di mana beribadah pada malam ini setara dengan seribu bulan.
Pengalaman Rasulullah SAW dengan Lailatul Qadar
Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk mencari dan menghidupkan Malam Lailatul Qadar, terutama pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.
Beliau sendiri meningkatkan intensitas ibadahnya pada malam-malam tersebut, membangunkan keluarganya, dan beriktikaf di masjid.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah bersabda:
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadan”.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya malam tersebut dalam pandangan Rasulullah SAW.
Amalan yang Dianjurkan pada Malam Lailatul Qadar
Untuk meraih keutamaan Lailatul Qadar, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam tersebut.
Beberapa amalan yang disarankan antara lain:
- Salat Malam (Qiyamul Lail): Melaksanakan salat tahajud dan salat malam lainnya dengan penuh keikhlasan.
- Membaca Al-Qur’an: Memperbanyak tadarus dan merenungkan makna ayat-ayat suci.
- Berzikir dan Berdoa: Memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT.
- Iktikaf: Berdiam diri di masjid dengan niat beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
Malam Lailatul Qadar adalah anugerah luar biasa dari Allah SWT bagi umat Islam.
Dengan memahami peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada malam ini, diharapkan kita dapat lebih termotivasi untuk menghidupkannya dengan berbagai amalan kebaikan, sehingga mendapatkan rahmat dan ampunan dari-Nya.
Leave a Comment