Cahaya Ramadhan: Ulama Salaf Dalam Memandang Ramadhan

Kangster

No comments

Tintanarasi.com, Religi – Para ulama salaf, generasi awal Islam yang terdiri dari para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in, memiliki cara khusus dalam memaksimalkan ibadah selama bulan Ramadhan.

Mereka memandang Ramadhan sebagai kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Berikut beberapa amalan yang mereka prioritaskan:

Memperbanyak Tilawah Al-Qur’an

Ramadhan dikenal sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an, sehingga para salaf sangat memperhatikan interaksi dengan kitab suci ini.

Beberapa di antara mereka mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu singkat.

Misalnya, Al-Aswad bin Yazid mengkhatamkan Al-Qur’an setiap dua malam sekali selama Ramadhan.

Qiyamullail (Shalat Malam)

Shalat malam menjadi rutinitas penting bagi para salaf selama Ramadhan.

Mereka menghidupkan malam dengan shalat dan doa, terutama pada sepuluh malam terakhir, dengan harapan mendapatkan Lailatul Qadar.

Diriwayatkan bahwa Umar bin Khattab memerintahkan Ubay bin Ka’ab dan Tamim ad-Dari untuk mengimami shalat malam dengan bacaan yang panjang hingga menjelang fajar.

Memperbanyak Sedekah

Kedermawanan para salaf meningkat selama Ramadhan. Mereka berlomba-lomba memberikan makanan untuk berbuka puasa dan membantu fakir miskin.

Imam Ahmad bin Hanbal, misalnya, pernah memberikan dua potong roti yang disiapkan untuk berbukanya kepada seorang peminta-minta, sehingga beliau sendiri berpuasa tanpa berbuka.

I’tikaf di Masjid

I’tikaf, yaitu berdiam diri di masjid dengan niat beribadah, menjadi amalan yang dijaga oleh para salaf, terutama pada sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Mereka memfokuskan diri untuk beribadah, merenung, dan mendekatkan diri kepada Allah, menjauh dari kesibukan duniawi.

Menjaga Lisan dan Perbuatan

Para salaf sangat menjaga adab dan akhlak selama Ramadhan.

Mereka menghindari perbuatan sia-sia, menjaga lisan dari ghibah dan dusta, serta berusaha agar puasa mereka tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk kemaksiatan.

Dengan meneladani semangat dan amalan para ulama salaf dalam memaksimalkan ibadah di bulan Ramadhan, diharapkan kita dapat meraih keberkahan dan pahala yang berlimpah, serta meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Share:

Related Post

Leave a Comment