Tintanarasi.com, Jakarta – Sekelompok massa yang menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) serta Revisi UU Kepolisian RI (RUU Polri) menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (27/3/2025).
Mereka membawa sejumlah poster bernada sindiran terhadap Presiden RI, Prabowo Subianto.
Salah satu poster yang mencuri perhatian menampilkan foto Prabowo dengan gestur telunjuk di depan mulut, seolah meminta orang lain untuk diam.
Poster itu berisi pesan keras, mengkritik pengesahan UU TNI yang dianggap membuka kembali peluang dwifungsi militer seperti era kepemimpinan Presiden Kedua RI, Soeharto, yang juga merupakan mertua Prabowo.
“Kalau rindu mertua, cukup kirim doa, jangan malah bikin repot seluruh negara. Batalkan UU TNI dan tolak RUU Polri,” demikian bunyi tulisan dalam poster kecil yang ditempel di Gerbang DPR RI.
Selain itu, poster-poster lainnya menyoroti kekhawatiran publik terhadap peran TNI di ranah sipil. Salah satu tulisan berbunyi, “Kami butuh solusi, bukan dwifungsi. Biarkan TNI kembali ke barak”.
Ada pula poster yang menunjukkan solidaritas terhadap aksi massa di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang mengalami tindakan represif dari aparat.
“Pray for Malang, Pray for Unnes,” tertulis dalam poster tersebut.
Aksi ini mencerminkan penolakan luas terhadap pengesahan UU TNI yang dianggap bisa mengembalikan peran ganda militer dalam kehidupan sipil.
Sejumlah pihak menilai aturan ini bertentangan dengan reformasi militer yang telah berlangsung sejak era Reformasi 1998.
Leave a Comment