Tintanarasi.com, Internasional – Anak-anak Palestina menghadapi kondisi kehidupan yang sangat sulit saat mereka ditahan di penjara Israel.
Mereka harus bertahan hidup di tengah situasi yang penuh dengan penyiksaan, penghinaan, perlakuan buruk, dan pelecehan yang terus mereka alami selama penahanan.
Pada 3 Oktober 2023, Hussein, seorang anak Palestina, ditembak di paha kanan oleh pasukan Israel di dekat menara pengawas di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki.
Setelah jatuh ke tanah, dua tentara Israel menghampirinya, memukulinya hingga ia kehilangan kesadaran.
Hussein baru sadar tiga hari kemudian di sebuah rumah sakit, hanya untuk mengetahui bahwa ia telah menjalani operasi dan akan segera dipindahkan ke Penjara Ofer.
Setelah insiden tersebut, kondisi kesehatan Hussein semakin memburuk.
Dia, yang dulu gemar berolahraga dan bermain sepak bola, kini terpaksa berjalan dengan bantuan kruk dan menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat tidur.
Hussein kemungkinan akan membutuhkan operasi implan sendi setelah ia selesai tumbuh pada usia 18 tahun.
“Saya berjuang keras. Saya tidak bisa berjalan dengan baik atau bermain dengan teman-teman saya lagi,” kata Hussein, Sabtu (31/8/2024), mengutip dari Al Jazeera.
Kelalaian medis yang dialami Hussein hanyalah salah satu dari banyak bentuk pelecehan, penyiksaan, dan perlakuan buruk yang dialami oleh tahanan Palestina di fasilitas penahanan Israel.
Menurut berbagai kelompok hak asasi manusia dan badan-badan PBB, pelecehan sistematis ini sudah berlangsung lama.
Sejak 7 Oktober, lebih dari 700 anak-anak Palestina telah ditangkap oleh Israel.
Dari jumlah tersebut, 250 masih ditahan hingga saat ini. Juru bicara Masyarakat Tahanan Palestina, Amani Sarahneh, menyatakan bahwa angka ini meningkat drastis dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Anak-anak ini mengalami perlakuan yang sama dengan tahanan Palestina dewasa, termasuk penyiksaan dan pelecehan fisik,” ujar Sarahneh.
Ia juga menambahkan bahwa pasukan Israel telah menggunakan berbagai taktik kekerasan terhadap anak-anak Palestina selama bertahun-tahun.
Menurut laporan Kantor Hak Asasi Manusia PBB yang dirilis bulan lalu, tahanan Palestina, termasuk anak-anak, sering kali dipukuli, dibiarkan dalam keadaan kedinginan, dan tidak diberi akses untuk makan, tidur, air, serta perawatan medis.
Sarahneh menambahkan bahwa anak-anak Palestina yang ditahan saat ini hidup dalam kondisi kelaparan terus-menerus di dalam penjara Israel.
Sumber: Okezone
Leave a Comment