Tintanarasi.com, Internasional – Ratusan ribu warga Israel turun ke jalan pada Senin (2/9/2024), menuntut pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera menghentikan serangan militer.
Beberapa pengunjuk rasa berkumpul di kediaman pribadi Netanyahu di Caesarea dengan meneriakkan tudingan terhadap sang perdana menteri.
“Anda pemimpin, Anda bertanggung jawab!” teriak mereka, seperti dikutip dari CNN.
Gelombang aksi ini terjadi di berbagai kota, menyusul penemuan enam sandera yang tewas di sebuah terowongan di Gaza pada Minggu, 1 September.
Serikat buruh terbesar di Israel, Histadrut, juga menyerukan pemogokan massal yang mengancam seluruh sektor ekonomi. Di Tel Aviv, aksi protes bahkan berlangsung hingga malam, dengan demonstran di depan Kedutaan Besar AS meneriakkan “Malu!”.
Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv sempat menghentikan operasional selama dua jam sebagai bagian dari aksi ini.
Netanyahu menghadapi tuduhan dari keluarga para sandera dan pendukung mereka, yang menilai bahwa ia menghalangi tercapainya kesepakatan dengan Hamas.
Saat ini, lebih dari 100 sandera, termasuk 35 orang yang diduga telah meninggal, masih berada dalam cengkeraman kelompok tersebut di Gaza.
Menurut perwakilan Hamas, Izzat Al-Rishq, kematian enam sandera yang ditemukan itu adalah akibat langsung dari penolakan Netanyahu terhadap gencatan senjata yang telah diusulkan sebelumnya.
Ia menyalahkan Netanyahu karena tidak mengambil langkah-langkah cepat untuk menyelamatkan nyawa mereka.
“Penundaan dalam persetujuan ini hanya akan membahayakan lebih banyak sandera,” katanya, dikutip dari Anadolu Agency.
Dalam pidatonya sebelumnya, Netanyahu bersikeras untuk mempertahankan kendali penuh atas wilayah perbatasan Gaza-Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi.
Sikap ini, menurut Al-Rishq, adalah upaya Netanyahu untuk meraih kemenangan simbolis yang tidak pernah terwujud.
“Ini adalah pidato seorang pemimpin yang putus asa, yang berusaha menciptakan kemenangan imajiner setelah 10 bulan perang melawan rakyat Gaza,” tambahnya.
Menanggapi penemuan mayat sandera, Netanyahu menyampaikan permintaan maaf dalam sebuah konferensi pers.
“Kami sangat menyesal tidak berhasil membawa mereka kembali dalam keadaan hidup. Kami hampir berhasil, tapi akhirnya gagal,” katanya, dilaporkan oleh The Jerusalem Post.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah Israel terus bekerja keras untuk membebaskan para sandera yang masih hidup.
“Kami akan memulangkan mereka yang masih bertahan,” tegas Netanyahu.
Sumber: IDNTimes
Leave a Comment