Indonesia Kecam Serangan Israel yang Lukai Dua Prajurit TNI di Lebanon

Kangster

No comments
Salah satu prajurit TNI yang bertugas di Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), 2020. Menlu RI Retno Marsudi mengecam penembakan markas UNIFIL oleh Israel pada 10 Oktober 2024, yang juga melukai dua prajurit TNI. (Foto: PIO Indobatt XXIII-N/UNIFIl/ilustrasi)

Tintanarasi.com, Internasional – Dua anggota TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB (UNIFIL) di Lebanon mengalami luka ringan setelah terkena rekoset tembakan tank Israel dalam bentrokan antara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel pada Kamis, 10 Oktober 2024.

Saat ini, kedua prajurit tersebut masih menjalani perawatan dan observasi di rumah sakit.

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, yang sedang menghadiri KTT ASEAN di Vientiane, Laos, langsung mengutuk keras serangan tersebut.

“Serangan terhadap personel dan properti PBB adalah pelanggaran besar terhadap hukum internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1701,” ujar Retno.

Indonesia mendesak agar wilayah dan properti PBB dihormati dan tidak dilanggar dalam situasi apa pun.

Serangan ini merupakan insiden pertama yang menimpa pasukan perdamaian PBB di Lebanon sejak meningkatnya konflik di kawasan tersebut, menyusul perang Israel-Hamas di Gaza.

Dalam tanggapannya, Retno Marsudi juga menginstruksikan komunikasi langsung dengan komandan Kontingen Garuda, Kolonel Ghfar, untuk memastikan kondisi para prajurit TNI.

Di saat yang sama, Retno berkoordinasi dengan Kuasa Usaha Misi Permanen Indonesia di PBB, Hari Prabowo, yang menggaungkan kecaman Indonesia di Dewan Keamanan PBB.

Pelanggaran ini juga dikecam oleh pakar Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Yon Machmudi, yang menilai serangan Israel terhadap UNIFIL sebagai tindakan yang tidak bisa dibiarkan.

Ia mendorong Indonesia untuk melanjutkan protes keras di PBB dan menggalang tindakan komunitas internasional agar Israel menghentikan invasinya ke Lebanon.

Dalam perkembangan lain, pemerintah Indonesia melalui KBRI di Beirut telah memulai evakuasi WNI yang berada di Lebanon akibat memburuknya situasi di negara itu.

Hingga saat ini, 79 dari 85 WNI yang bersedia dievakuasi telah berhasil dipulangkan ke Indonesia melalui beberapa tahap evakuasi.

UNIFIL, sebagai pasukan perdamaian yang telah bertugas di Lebanon sejak 1978, menegaskan komitmennya untuk tetap berada di wilayah tersebut demi menjaga perdamaian dan melindungi warga sipil dari ancaman kekerasan, meskipun situasi terus memanas.

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Share:

Related Post

Leave a Comment