Tintanarasi.com, Ragam – Tagar #MediaTempoPengkhianatBangsa mendadak trending di media sosial X dan TikTok sejak awal Mei 2025. Isinya menyerang Tempo, media yang dikenal kritis terhadap pemerintah.
Hingga berita ini dibuat, hashtag #TempoMediaPengkhianatBangsa sudah mencapai 6.128 post.
Tagar ini muncul bersamaan dengan viralnya video berdurasi 2 menit 30 detik yang menarasikan bahwa Tempo dibiayai oleh pihak asing, merujuk pada pendanaan dari Media Development Investment Fund (MDIF) ke anak perusahaan Tempo, PT Info Media Digital, pada Juli 2024.
Video tersebut menyatukan cuplikan pidato Prabowo Subianto tentang media milik asing, potongan siniar Bocor Alus Politik milik Tempo, serta rekaman krisis moneter 1997-1998.
Narator dalam video itu menyebut MDIF sebagai organisasi Amerika Serikat yang didanai oleh George Soros, yang juga dituding sebagai dalang krisis moneter di Indonesia.
Berikut fakta fakta tentang pendanaan MDIF, yang dilansir langsung dari artikel tempo
MDIF Didukung oleh Puluhan Lembaga Global, Bukan Hanya George Soros
MDIF adalah organisasi nonprofit yang didirikan pada 1995 oleh jurnalis Serbia dan koresponden Amerika. Misinya membantu media independen di negara-negara yang baru lepas dari otoritarianisme.
Memang, George Soros adalah investor awal, namun saat ini MDIF didukung oleh lebih dari 70 lembaga dari berbagai negara, termasuk Allianz Foundation dan Oak Foundation.
Dana MDIF Tidak Membeli Tempo dan Tidak Pengaruhi Redaksi
Pendanaan dari MDIF ke PT Info Media Digital (anak perusahaan Tempo) berbentuk surat utang yang dapat dikonversi, bukan pembelian saham.
Tempo menyatakan secara terbuka bahwa mayoritas sahamnya tetap dimiliki oleh PT Tempo Inti Media Tbk dan pemilik lainnya yang bisa dilihat dalam dokumen keterbukaan Bursa Efek Indonesia.
CEO Tempo Digital, Wahyu Dhyatmika, menegaskan bahwa pendanaan ini justru bertujuan memperkuat model bisnis media digital yang bergantung pada publik, bukan kekuasaan.
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, juga menyatakan bahwa MDIF tidak mencampuri urusan redaksional dan independensi adalah prinsip utama Tempo sejak 1971.
Krisis Moneter 1997-1998 Bukan Ulah Satu Orang
Tudingan bahwa George Soros adalah penyebab tunggal krisis moneter 1997-1998 juga dibantah banyak studi, termasuk dari IMF dan INDEF.
Peneliti ekonomi menjelaskan bahwa krisis terjadi akibat faktor struktural, seperti lemahnya ekonomi domestik, tingginya utang luar negeri, dan ketergantungan pada dolar AS.
Indikasi Serangan Sistematis Melalui Media Sosial
Redaksi Tintanarasi menelusuri akun-akun yang aktif mempopulerkan tagar #MediaTempoPengkhianatBangsa.
Hasilnya, banyak akun menunjukkan pola seragam: memperbarui foto profil atau membuat pinned post dalam rentang 7–9 November 2023. Selain itu, sejumlah akun mem-posting kalimat serupa secara massal, bukan me-repost. Contohnya:
- “Jangan lupa ngucapin terima kasih ke MDIF ya bang Tempo, bikin kalian makin keliatan najisnya 🤮 #MediaTempoPengkhianatBangsa”
- “Anjir Jangan lupa ngucapin terima kasih ke MDIF ya bang Tempo hehe #MediaTempoPengkhianatBangsa”


Kemiripan konten ini menunjukkan potensi penggunaan bot atau buzzer untuk menggiring opini publik dan menyerang Tempo.
Beberapa pengguna X juga menyuarakan dukungan untuk Tempo, menyebut bahwa tagar ini kemungkinan besar didalangi akun-akun bayaran.
Tempo hingga saat ini belum merilis pernyataan resmi terkait serangan ini.
Namun, dalam banyak kesempatan sebelumnya, manajemen Tempo menegaskan komitmennya pada integritas jurnalistik dan independensi redaksi.
Leave a Comment