Kondisi Gaza Tenang di Hari Idul Adha

Kangster

No comments

Tintanarasi.com, Gaza – Jalur Gaza mengalami hari pertama yang relatif tenang dalam beberapa bulan terakhir, setelah militer Israel mengumumkan penghentian pertempuran harian di sekitar rute selatan untuk memfasilitasi aliran bantuan.

Pengumuman ini disambut baik oleh masyarakat internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), meskipun bantuan yang masuk masih belum mencukupi kebutuhan warga Gaza.

Mahmud Basal, juru bicara badan pertahanan sipil di Gaza yang dikuasai Hamas, mengonfirmasi kondisi tersebut.

“Dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya, hari ini, hari pertama Idul Adha, dianggap hampir tenang dan ketenangan terjadi di seluruh Gaza,” ujar Basal kepada AFP.

Namun, dia mencatat bahwa masih ada beberapa serangan di wilayah Shujaiya dan Zeitun di Kota Gaza, serta tembakan artileri Israel di Rafah, Gaza selatan.

Langkah Israel ini menyusul kritik PBB terhadap serangan dan gangguan yang menghambat bantuan kemanusiaan, menyebabkan kelaparan di wilayah Palestina.

Jens Laerke, juru bicara badan kemanusiaan PBB OCHA, menyatakan bahwa meskipun menyambut baik langkah tersebut, masih ada tantangan besar dalam menyalurkan bantuan.

“Warga Gaza sangat membutuhkan makanan, air, sanitasi, tempat tinggal, dan layanan kesehatan, dan banyak di antara mereka yang tinggal di dekat tumpukan sampah, sehingga meningkatkan risiko kesehatan,” kata Laerke.

Kekurangan makanan dan kebutuhan pokok lainnya di Jalur Gaza semakin parah akibat pembatasan akses darat dan penutupan perbatasan utama Rafah dengan Mesir sejak awal Mei.

Pengumuman jeda serangan ini datang bersamaan dengan perayaan Idul Adha di seluruh dunia. Namun, di Gaza, suasana perayaan masih diliputi kesedihan dan duka.

“Kami tidak merasakan kegembiraan seperti biasanya saat Idul Adha,” ungkap Umm Muhammad al-Katri, warga kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

“Saya datang ke salat Idul Adha dengan berkabung. Saya telah kehilangan anak saya,” tambahnya, dikutip dari The Straits Times.

Meski ada pengumuman jeda, Israel tetap menegaskan tidak akan menghentikan serangan sepenuhnya di Gaza.

Militer Israel menyatakan bahwa jeda ini bertujuan untuk meningkatkan volume bantuan kemanusiaan setelah berdiskusi dengan PBB dan organisasi lainnya.

Pada 15 Juni, delapan tentara Israel tewas dalam ledakan saat mereka melakukan perjalanan dengan kendaraan lapis baja di dekat Rafah, yang memicu pertempuran sengit dengan militan Palestina.

Komandan militer Israel di wilayah selatan, Yaron Finkelman, mengungkapkan kepada pasukannya selama tur di Rafah pada 16 Juni bahwa mereka akan terus melemahkan brigade Hamas di wilayah tersebut.

“Dan kami akan bertindak dan melanjutkannya sampai kami mengalahkannya,” tegas Yaron.

Sumber: Idntimes

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment