Konflik Memanas, Houthi Serang Ben Gurion, Israel-AS Serbu Balik Yaman

Kangster

No comments
Foto: Ist

Tintanarasi.com, Internasional – Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat setelah Israel dan Amerika Serikat melancarkan serangan udara besar-besaran ke sejumlah kota di Yaman pada Senin dan Selasa (5–6/05/2025).

Target utama adalah Bandara Internasional Sanaa dan fasilitas penting di Hudaydah, sebagai pembalasan atas serangan rudal balistik yang dilakukan kelompok Houthi terhadap Bandara Ben Gurion di Israel pada Minggu (4/05/2025).

Sumber militer mengungkapkan bahwa lebih dari 20 jet tempur terlibat dalam serangan tersebut, menghantam terminal keberangkatan, pesawat komersial, dan pangkalan militer Houthi di Bandara Sanaa.

Selain itu, pelabuhan utama Hudaydah turut dibidik karena diduga menjadi jalur pasok senjata dari Iran ke kelompok Houthi.

Militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi beberapa jam sebelum serangan dimulai, memperingatkan warga agar meninggalkan area sekitar bandara dan pelabuhan.

“Tetap di lokasi sama saja dengan mempertaruhkan nyawa,” demikian isi peringatan tersebut.

Houthi menyatakan bahwa serangan yang melanda wilayah mereka adalah tindakan “agresi terkoordinasi” antara Israel dan Amerika Serikat.

Mereka menyebutkan serangan pada Senin menyebabkan sedikitnya 21 orang terluka, sedangkan serangan sebelumnya ke Al Hodeidah menewaskan empat warga sipil dan melukai puluhan lainnya.

Menurut laporan lokal, pabrik semen di Bajil yang dianggap sebagai salah satu sumber ekonomi kelompok Houthi juga menjadi target.

Israel menuduh fasilitas itu digunakan untuk menyembunyikan senjata dan membangun jaringan terowongan bawah tanah.

Meski Amerika Serikat membantah keterlibatan langsung, media Israel melaporkan bahwa operasi udara ini dilakukan dalam koordinasi penuh dengan Washington.

Channel 12 Israel menyebut AS membombardir wilayah sekitar Sanaa, sementara Israel mengincar Hudaydah.

Sementara itu, rudal hipersonik yang ditembakkan Houthi ke Tel Aviv dilaporkan berhasil menembus pertahanan udara Israel yang dikenal tangguh, termasuk sistem Iron Dome, David’s Sling, hingga sistem THAAD milik AS.

Setidaknya enam orang terluka akibat serangan itu, baik oleh ledakan langsung maupun saat mencoba mengakses tempat perlindungan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan terus menyerang, menyebut tindakan Houthi sebagai ancaman serius bagi keamanan nasional.

“Kami sudah menyerang, dan kami akan menyerang lagi jika diperlukan,” tegasnya dalam konferensi pers.

Di pihak lain, kelompok Houthi memperingatkan bahwa mereka tidak akan berhenti dan siap memperluas serangan udara terhadap Israel sebagai bentuk dukungan kepada Palestina dan protes terhadap aksi militer di Gaza.

Mereka menyatakan telah memulai blokade udara terhadap Israel dan akan terus menargetkan infrastruktur penerbangan musuh.

Konflik ini menambah kompleksitas krisis di kawasan, dengan Yaman menjadi medan baru dalam benturan kepentingan regional antara Iran, Israel, dan sekutu Baratnya.

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Share:

Related Post

Leave a Comment