Israel dilanda kebakaran hutan besar yang melanda wilayah pegunungan dekat Yerusalem pada Kamis (24/04/2025), memicu evakuasi besar-besaran, gangguan lalu lintas, serta pengiriman ratusan petugas dan peralatan pemadam untuk menanggulangi kobaran api yang dipicu cuaca ekstrem.
Kebakaran mulai muncul di dekat pemukiman Moshav Tarum, sekitar Beit Shemesh, saat suhu panas yang tidak biasa dan angin kencang melanda kawasan tersebut.
Dalam waktu singkat, api menyebar luas dan membakar sedikitnya 2.471 hektar hutan dan semak belukar, memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka.
Beberapa komunitas seperti Eshtaol, Beit Meir, dan Mesilat Zion sempat dikosongkan. Jalan raya strategis seperti Rute 1 dan Rute 38 ditutup sementara untuk mendukung proses pemadaman.
Rekaman dari media sosial memperlihatkan kepanikan warga yang dievakuasi di tengah kepulan asap tebal, terutama di dekat kota Rehovot.
Lebih dari 100 tim pemadam kebakaran, enam pesawat pengebom air, dan sejumlah unit dari Angkatan Udara serta Angkatan Darat Israel dikerahkan.
Upaya pemadaman juga melibatkan tim dari Dana Nasional Yahudi (KKL-JNF) serta relawan sipil. Selain itu, drone militer digunakan untuk memantau dan memetakan titik-titik api dari udara.
Seorang polisi wanita dan tiga petugas pemadam mengalami luka-luka selama operasi berlangsung. Dua di antaranya dirawat akibat menghirup asap pekat. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, sejumlah properti dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Eyal Caspi, mengatakan bahwa insiden besar ini kemungkinan selesai dalam beberapa jam.
Pada Kamis malam (24/04/2025), api utama telah berhasil dikendalikan, meski pemantauan terus dilakukan untuk mencegah kebakaran lanjutan.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan rapat darurat dan menegaskan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam yang kini makin sering terjadi akibat perubahan iklim global.
Ia juga meminta percepatan investigasi penyebab kebakaran, mengingat sebagian besar kebakaran di Israel disebabkan oleh kelalaian manusia.
Data dari Badan Meteorologi Israel menunjukkan bahwa suhu pada hari kejadian mencatat rekor panas ekstrem. Kebakaran terpisah juga sempat terjadi di dekat Rute 6, memaksa penutupan sebagian jalan di kawasan Petahia dan Pedaya.
Laporan audit pada Juli 2024 menunjukkan kelemahan serius dalam sistem investigasi kebakaran Israel, di mana sebagian besar kasus belum diselesaikan dalam satu tahun, dan hanya sebagian kecil yang berhasil diketahui penyebab pastinya.
Leave a Comment