Miris! Atlet Binaraga Malang Konsumsi Ayam Tiren Akibat Dana Tak Kunjung Cair

Kangster

No comments

Tintanarasi.com, Malang – Menjelang perhelatan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) IX yang akan digelar pada Juni 2025, kabar memilukan datang dari Kabupaten Malang.

Sejumlah atlet binaraga yang sedang menjalani pemusatan latihan diketahui mengonsumsi ayam tiren—ayam yang mati sebelum sempat disembelih—akibat keterbatasan anggaran.

Insiden ini terekam dalam sebuah video yang tersebar luas di berbagai grup WhatsApp. Tampak sekelompok atlet membersihkan bangkai ayam di sebuah kamar mandi, sebelum memotong bagian dadanya untuk diolah menjadi konsumsi harian.

Peristiwa itu terjadi di tempat pelatihan Kecamatan Lawang, Kamis (01/05/2025). Ketua Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang, Indra Khusnul, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa keputusan tersebut terpaksa diambil karena keterbatasan dana.

“Benar, kami beli ayam dari peternakan, ayam-ayam yang sudah mati dan biasanya dibuang atau dikubur,” ujar Indra.

Indra menjelaskan bahwa mereka membeli tiga karung ayam dengan harga Rp100.000. Namun, hanya satu karung yang dianggap masih bisa dikonsumsi karena sisanya sudah terlalu membusuk.

“Dari satu karung itu kami hanya ambil bagian dada, totalnya kira-kira hanya lima kilogram saja yang layak makan,” ucapnya.

Indra melatih 25 atlet, dengan 12 di antaranya akan mewakili Malang dalam Porprov Jatim. Meski begitu, semua atlet turut mengonsumsi ayam tersebut secara bergantian. Ia mengungkapkan, kebutuhan gizi per atlet bisa mencapai Rp6 hingga Rp7 juta setiap bulannya, berbeda jauh dengan cabang olahraga lainnya.

“Ini bukan soal semangat saja, tapi juga soal fisiologis. Tanpa nutrisi cukup, massa otot sulit dipertahankan. Sementara uang saku anak-anak ini kadang cuma Rp10 ribu sehari,” kata Indra.

Upaya untuk mendapatkan dukungan dana sebenarnya telah dilakukan, termasuk pengajuan ke KONI dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang. Namun, hingga awal Mei 2025, bantuan belum juga diterima. KONI menyatakan bahwa mereka telah mengajukan pencairan dana ke Dispora, namun proses administrasi menyebabkan penundaan.

“Saya sudah koordinasi dengan Dispora agar DPA segera cair. Tapi sampai sekarang belum turun juga,” keluh Ketua KONI Kabupaten Malang, H. Rosyidin, Sabtu (03/05/2025).

Terkait hal ini, Plh Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah, akhirnya angkat suara. Ia membenarkan keterlambatan tersebut disebabkan oleh kendala teknis seperti nomor rekening pasif milik beberapa pengurus cabang olahraga.

“Kita sudah proses, dan mulai hari ini anggaran bisa dicairkan, termasuk untuk binaraga,” ujar Nurman.

Sementara itu, Kepala Dispora Kabupaten Malang, M. Hidayat, menyebutkan bahwa anggaran Rp3 miliar untuk 63 cabang olahraga sudah mulai cair, kecuali bagi yang masih bermasalah pada rekening penerima.

Kisah ini menjadi cerminan getir di balik gemerlap kompetisi olahraga. Meski sudah dua kali membawa Kabupaten Malang menjadi juara umum Porprov Jatim, para atlet binaraga kini justru harus berjuang demi protein dari ayam yang bahkan tak layak konsumsi.

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Share:

Related Post

Leave a Comment