Tintanarasi.com, Internasional – Kebakaran hutan yang melanda wilayah Los Angeles, California, menjadi perhatian dunia.
Api hebat ini menghancurkan ratusan rumah, menyumbat jalan raya, dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi.
Situasi ini terjadi di tengah ancaman Presiden terpilih AS, Donald Trump untuk “melepaskan neraka ke Gaza” jika sandera Israel tidak dibebaskan.
Petugas pemadam kebakaran bekerja tanpa henti untuk memadamkan kebakaran besar yang melanda kawasan Pacific Palisades dan wilayah lain di Los Angeles sejak Selasa malam (7/1/2025).
Api menyebar dengan cepat karena dorongan angin Santa Ana yang mencapai kecepatan hingga 97 kilometer per jam. Beberapa titik bahkan mengalami hembusan angin hingga 160 kilometer per jam.
Di Pacific Palisades, kawasan lereng bukit yang dihuni oleh banyak selebriti, kebakaran besar memaksa warga meninggalkan rumah mereka dalam kepanikan.
Beberapa orang terpaksa meninggalkan kendaraan mereka di jalan raya yang macet dan melarikan diri dengan berjalan kaki, membawa koper, bayi, atau hewan peliharaan.
Seorang warga, Kelsey Trainor, menceritakan situasi dramatis saat api menjalar dengan cepat dari satu sisi jalan ke sisi lainnya.
“Abu berjatuhan di sekitar kami, orang-orang menangis, menjerit, sambil membawa barang-barang mereka,” ujar Kelsey.
Sementara itu, milisi yang didukung Iran dan pendukung kelompok radikal di media sosial menyambut kebakaran ini sebagai “tentara Allah” yang menghukum Amerika Serikat atas dukungannya terhadap Israel.
Beberapa unggahan di Telegram dan X menyebutkan bahwa kebakaran ini adalah bentuk balasan atas penderitaan yang dialami warga Palestina di Gaza.
Sebuah unggahan di Telegram menggambarkan kebakaran ini sebagai “api neraka yang nyata” yang tidak mampu dipadamkan oleh Amerika Serikat. Unggahan lain dari anggota Houthi Ansar Allah dengan nada mengejek bertanya, “Apakah ini neraka yang diancam Trump?”
Kebakaran ini juga menyebabkan kerusakan besar di wilayah Sylmar, komunitas di San Fernando Valley.
Warga panti jompo di daerah tersebut terpaksa dievakuasi dengan kursi roda dan ranjang ke tempat aman. Hingga kini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
Gubernur California, Gavin Newsom, telah mengerahkan lebih dari 1.400 petugas pemadam kebakaran untuk menangani situasi ini.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, ia menyatakan bahwa upaya maksimal sedang dilakukan untuk melindungi nyawa dan harta benda warga.
Kebakaran ini menambah tekanan pada upaya pemadaman di wilayah yang sudah mengalami kekeringan parah selama berbulan-bulan.
Angin kencang dan cuaca ekstrem semakin memperburuk keadaan, membuat pesawat pemadam kebakaran tidak dapat beroperasi.
Di sisi lain, ancaman Trump tentang “melepaskan neraka di Gaza” terus menjadi bahan diskusi di media internasional.
Beberapa pihak menilai bahwa retorika semacam itu hanya memperburuk ketegangan global, terutama di Timur Tengah.
Meskipun banyak yang memandang kebakaran ini sebagai bencana alam, sebagian pihak memanfaatkannya untuk menyebarkan narasi politik dan keagamaan.
Leave a Comment