Tintanarasi.com, Internasional – Dunia Katolik kini resmi memiliki pemimpin baru. Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat diumumkan sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik Roma dengan nama kepausan Paus Leo XIV.
Momen bersejarah ini dikonfirmasi lewat simbol asap putih yang mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Kamis (08/05/2025) sore waktu Vatikan, menyusul rangkaian proses konklaf yang berlangsung sejak Rabu (07/05/2025).
Pengangkatan ini terjadi dalam waktu relatif cepat—sekitar 26 jam—dengan empat kali putaran pemungutan suara oleh 133 kardinal elektor yang berkumpul dari seluruh dunia.
Setelah tiga kali asap hitam menandakan belum adanya keputusan, akhirnya putaran keempat membuahkan hasil.
Kerumunan umat yang menunggu di Lapangan Santo Petrus bersorak riuh menyambut munculnya asap putih dan dentang lonceng Basilika Santo Petrus.
Sorak “Viva Il Papa!” menggema ketika Kardinal Protodiakon muncul dari balkon dan menyerukan, “Annuntio vobis gaudium magnum, Habemus Papam!” yang berarti “Aku membawa kabar sukacita besar, Kita memiliki Paus!”
Robert Prevost, berusia 69 tahun dan berasal dari Chicago, menjadi orang Amerika pertama yang menjabat sebagai Paus dalam sejarah 2.000 tahun Gereja Katolik.
Sebelumnya, ia dikenal sebagai Prefek Departemen Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Ia juga memiliki latar pelayanan panjang di Peru, memperkuat hubungannya dengan komunitas Katolik Amerika Selatan.
Paus Leo XIV adalah anggota Ordo Santo Agustinus dan dikenal dengan pengalaman pastoralnya di berbagai belahan dunia. Latar akademiknya meliputi studi matematika, filsafat, teologi, dan hukum kanonik.
Ia ditahbiskan sebagai imam pada 1982 di Roma, dan memiliki darah campuran Prancis, Italia, dan Spanyol dari kedua orang tuanya.
Dalam pidato publik pertamanya dari balkon Basilika, Paus Leo XIV memberikan berkat Urbi et Orbi, sebuah tradisi penting yang membawa indulgensi penuh bagi umat yang memenuhi syarat spiritual tertentu.
Penunjukannya disambut antusias di berbagai belahan dunia. Di Gaza, komunitas kecil Katolik menyampaikan harapan besar agar Paus baru melanjutkan sikap solidaritas terhadap rakyat Palestina seperti pendahulunya, Paus Fransiskus.
Bahkan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan kelompok Hamas sama-sama menyampaikan ucapan selamat dan harapan agar Paus Leo XIV tetap berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian.
Sementara itu, umat Katolik di Lapangan Santo Petrus, termasuk Pastor Thomas Kristiatmo dari Keuskupan Bandung yang tengah berada di Roma, menggambarkan atmosfer penuh harap dan emosi selama menunggu hasil konklaf.
Banyak yang mencoba menebak siapa yang akan muncul di balkon, namun nama Prevost mengejutkan dan menggembirakan banyak orang.
Kini, perhatian umat tertuju pada bagaimana Paus Leo XIV akan melanjutkan reformasi Gereja yang telah dimulai oleh Paus Fransiskus, termasuk dalam isu-isu global seperti imigrasi dan konflik kemanusiaan.
Meski belum menyatakan secara langsung sikapnya terhadap krisis Gaza, rekam jejaknya menunjukkan keberpihakan pada kelompok yang tertindas dan keadilan sosial.
Leave a Comment