Pemerintah Barat Dihimpit Kritik atas Dukungan Militer untuk Israel

Kangster

No comments

Tintanarasi.com, Internasional – Pemerintah negara-negara Barat mendapat tekanan kuat untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel setelah meningkatnya kekerasan di Jalur Gaza, yang memicu kecaman dari berbagai pihak atas tingginya jumlah korban jiwa.

Serangan militer Israel, yang mengandalkan pesawat, bom berpemandu, dan rudal impor, telah merenggut nyawa lebih dari 42.000 orang di Gaza sejak konflik dimulai pada 7 Oktober 2023.

Meskipun Israel dikenal sebagai salah satu eksportir senjata besar, operasinya sangat bergantung pada suplai senjata dari negara-negara lain, terutama Amerika Serikat.

Berdasarkan data dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), AS menyumbang sekitar 69 persen dari total impor senjata Israel antara 2019 dan 2023.

Bantuan tahunan senilai USD 3,8 miliar dari AS mencakup pendanaan untuk sistem pertahanan rudal seperti Iron Dome, Arrow, dan David’s Sling.

Seiring dengan meningkatnya tekanan publik, beberapa negara seperti Jerman, Italia, dan Inggris yang juga terlibat dalam ekspor senjata ke Israel, mulai mempertimbangkan kembali kebijakan mereka.

Jerman, sebagai pemasok senjata terbesar kedua ke Israel, mencatat peningkatan drastis dalam ekspor senjata setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Namun, ada kekhawatiran atas penggunaan senjata di wilayah sipil yang padat.

Sementara itu, Inggris telah menunda sejumlah lisensi ekspor senjata, termasuk komponen pesawat tempur dan drone, setelah menilai bahwa ada risiko pelanggaran hukum humaniter internasional.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam keputusan Inggris tersebut, menyebutnya “memalukan” dan berpotensi menguntungkan Hamas.

Israel sendiri juga memiliki industri pertahanan domestik yang kuat dan menempati peringkat sebagai salah satu eksportir senjata terbesar di dunia.

Negara ini terus memperkuat militernya dengan bantuan teknologi tinggi dan persenjataan canggih yang dipasok oleh mitra-mitra internasionalnya.

Sumber: Liputan6

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Share:

Related Post

Leave a Comment