Tintanarasi.com, Internasional – Kebakaran besar yang melanda Los Angeles, California, Amerika Serikat, diduga kuat berasal dari perayaan Malam Tahun Baru di perbukitan Temescal Ridge, Pegunungan Santa Monica.
Api yang sebelumnya sempat berhasil dipadamkan pada 1 Januari 2025 dilaporkan menyala kembali pada 7 Januari, didorong oleh kondisi berangin, vegetasi kering, dan cuaca panas.
Menurut laporan Washington Post, analisis foto, video, citra satelit, dan wawancara dengan saksi mata menunjukkan bahwa lokasi kebakaran baru tumpang tindih dengan area bekas kebakaran sebelumnya.
Para ahli menduga api yang tersisa dari insiden Malam Tahun Baru mungkin kembali menyala dan memicu kebakaran lebih besar.
Hingga Senin (13/1/2025), kebakaran di Palisades telah melahap 24.000 hektare, menghancurkan lebih dari 12.000 bangunan, dan menyebabkan 24 orang tewas.
Selain itu, lusinan warga masih dilaporkan hilang, sementara lebih dari 105.000 orang berada di bawah perintah evakuasi wajib.
Kebakaran lainnya di California Selatan juga menimbulkan kerusakan besar. Kebakaran Eaton di Altadena telah menghanguskan lebih dari 14.100 hektare dengan tingkat pengendalian baru mencapai 27 persen, sementara kebakaran Hurst di dekat Sylmar berhasil dikendalikan hingga 89 persen setelah membakar hampir 800 hektare.
Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) bersama FBI memimpin penyelidikan atas kebakaran ini.
Pada Jumat (10/1/2025), tim investigasi menyisir lokasi kebakaran di dekat Skull Rock Trailhead untuk mengumpulkan bukti dan mewawancarai warga. Sejumlah penduduk melaporkan mendengar ledakan kembang api di area tersebut pada dini hari Malam Tahun Baru.
“Api dapat kembali menyala dalam waktu seminggu jika kondisinya memungkinkan,” ujar Michael Gollner, seorang pakar kebakaran dari University of California, Berkeley.
“Kebakaran ini mungkin berasal dari bara yang tersisa dari kebakaran sebelumnya.”
Warga setempat menyayangkan lambannya respons petugas pemadam kebakaran terhadap kebakaran pada 7 Januari dibandingkan dengan upaya pada Malam Tahun Baru.
Meski demikian, Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles (LAFD) menyatakan bahwa patroli di bekas lokasi kebakaran bukanlah praktik standar mereka.
Selain dugaan kembang api, spekulasi lain seperti peralatan listrik rusak atau pembakaran disengaja juga sedang diselidiki.
Para ahli menyebutkan, identifikasi penyebab kebakaran bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Kebakaran ini kembali menyoroti risiko besar kebakaran hutan di California yang diperburuk oleh perubahan iklim.
Kondisi vegetasi kering, cuaca panas, dan angin kencang Santa Ana menjadi faktor utama yang membuat kebakaran semakin sulit dikendalikan.
Risiko kebakaran serupa diperkirakan akan meningkat pada Senin hingga Rabu, menurut Biro Cuaca Nasional.(*/miu)
Leave a Comment