Raih Medali Emas di World Nomad Games, Bendera Indonesia Berkibar di Kazakhstan

Kangster

No comments

Tintanarasi.com, Internasional – Bendera Merah Putih berkibar di Kazakhstan setelah pemanah tradisional asal Indonesia, Reno Suri, berhasil meraih medali emas di ajang World Nomad Games ke-5 yang digelar di Kota Astana, Kazakhstan, Selasa (10/09/2024).

Dalam pertandingan final cabang panahan tradisional jarak 50 meter, Reno Suri sukses mengalahkan tiga lawan tangguh, yaitu Anna Alekseyeva dari Rusia, Assel Sadyrova dari Kirgizstan, dan Barcsai Nikolett Ilona dari Hungaria.

Salah satu anggota tim kontingen Indonesia, Ahmad Syahrul Umam, yang dikenal dengan nama Kang Irul, mengungkapkan bahwa Indonesia turut berlaga di beberapa cabang olahraga seperti Horseback Archery (Panahan Berkuda), Archery On Ground (Panahan Darat), serta dua kelas target, yaitu Qalqan dan Zhamby, termasuk juga cabang gulat tradisional.

Indonesia diunggulkan dalam cabang memanah dan panahan berkuda, mengingat prestasi internasional yang telah diraih sebelumnya.

Namun, Kang Irul menyebutkan bahwa tantangan terbesar bagi para atlet adalah cuaca dingin di Kazakhstan yang mencapai suhu tujuh derajat Celcius, kondisi yang tidak lazim bagi para atlet Indonesia yang terbiasa dengan iklim tropis.

Kendati demikian, Kang Irul, yang juga merupakan finalis Feith Kupasi 2024 di Turki, optimis bahwa tim Indonesia akan memberikan hasil terbaik untuk mengharumkan nama bangsa di ajang internasional ini.

“Suhunya di sini sangat dingin, berkisar antara tujuh hingga 15 derajat. Kami harus beradaptasi dengan kondisi cuaca. Alhamdulillah, Reno Suri berhasil meraih medali emas di kategori target Qalqan. Mohon doanya untuk kami yang akan berlaga di kategori target Zhamby hari ini, semoga bisa membawa pulang medali,” ujar Kang Irul, Rabu (11/9/2024).

Sebagai informasi, World Nomad Games diselenggarakan sejak 8 hingga 13 September di Kota Astana, Kazakhstan.

Ajang olahraga internasional ini pertama kali diinisiasi oleh Republik Kirgistan dan kini telah mencapai status global, setelah sebelumnya hanya diikuti oleh negara-negara di kawasan Eurasia.

Acara ini juga memiliki nilai historis yang mendalam. September merupakan waktu tradisional yang menandai perpindahan dari kamp musim panas ke musim dingin dalam budaya nomaden.

Selama perpindahan ini, ritual, permainan, dan kompetisi menjadi bagian penting dari perayaan tersebut.

Awalnya, peserta Nomad Games adalah negara-negara yang memiliki warisan budaya nomaden.

Namun, kini tim dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, turut diundang untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini.

Diperkirakan sekitar 2.500 peserta dari lebih dari 89 negara ambil bagian dalam ajang yang berlangsung selama enam hari ini, yang mencakup kompetisi olahraga, program budaya, serta kegiatan ilmiah.

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment