Tintanarasi.com, Internasional – Wilayah Gaza kembali menghadapi serangan udara masif oleh pasukan Israel, menyebabkan sedikitnya 71 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir.
Menurut pejabat setempat, total 34 serangan udara menghantam berbagai lokasi, termasuk kamp pengungsian dan fasilitas pemerintah.
Salah satu serangan terparah terjadi di sebuah kamp tenda di Al Mawasi, zona kemanusiaan yang menampung pengungsi Gaza.
Serangan ini menewaskan 11 orang, termasuk Mahmoud Salah, kepala kepolisian Gaza, dan wakilnya Hussam Shahwan, yang saat itu sedang memantau kondisi warga.
Kementerian Dalam Negeri Gaza menyebut insiden ini sebagai tindakan brutal yang memperdalam penderitaan warga sipil.
Sementara itu, militer Israel mengklaim serangan tersebut menargetkan pusat komando Hamas yang berada di zona tersebut.
Selain Al Mawasi, serangan juga diarahkan ke kantor Kementerian Dalam Negeri di Khan Younis, kamp pengungsian Jabalia, kamp Shati, dan beberapa wilayah lain di Gaza.
Philippe Lazzarini, kepala badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina, menyatakan bahwa tidak ada zona aman yang tersisa di Gaza.
Situasi kemanusiaan semakin kritis dengan ribuan pasien yang membutuhkan perawatan medis di luar Gaza tidak dapat dievakuasi.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hanya sedikit pasien yang berhasil meninggalkan Gaza sejak perbatasan Rafah ditutup oleh pasukan Israel pada Mei.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, kepala WHO, memperingatkan bahwa dengan laju evakuasi saat ini, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memindahkan seluruh pasien kritis.
Kondisi ini semakin memperburuk penderitaan ribuan anak-anak dan pasien yang kondisinya terus memburuk.
Leave a Comment