Tintanarasi.com, Internasional – Sedikitnya 47 warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza tengah, Kamis malam (31/10/2024).
Serangan udara ini, yang menyasar wilayah kota Deir Al-Balah, kamp Nuseirat, dan kota Al-Zawayda, diklaim oleh militer Israel sebagai upaya untuk menargetkan anggota kelompok Hamas, demikian menurut laporan kantor berita Palestina, WAFA, pada Jumat (1/11/2024).
Militer Israel menyatakan bahwa operasi tersebut berhasil melumpuhkan beberapa anggota kelompok bersenjata di Gaza tengah dan puluhan lainnya di Jabalia, Gaza utara.
Namun, serangan ini juga menimbulkan korban sipil yang signifikan, dengan puluhan orang terluka dan jumlah korban tewas yang terus bertambah.
Pejabat kesehatan di Gaza menyatakan bahwa sebagian besar serangan terjadi di wilayah utara, termasuk insiden yang melibatkan Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya.
Serangan di rumah sakit ini menyebabkan kerusakan pada persediaan medis penting dan mengganggu kegiatan operasional, sementara militer Israel menuduh bahwa Hamas menggunakan rumah sakit untuk kepentingan militer.
Namun, klaim ini dibantah oleh pejabat kesehatan dan kelompok Hamas.
Sebagai respons, Kementerian Kesehatan Gaza meminta perlindungan dari organisasi internasional untuk rumah sakit dan tenaga medis yang menghadapi risiko tinggi akibat serangan tersebut.
Lembaga kemanusiaan Médecins Sans Frontières (MSF) turut menyuarakan keprihatinannya, melaporkan bahwa salah satu dokter mereka di Rumah Sakit Kamal Adwan, Mohammed Obeid, telah ditahan oleh pasukan Israel pada Sabtu sebelumnya.
MSF meminta perlindungan bagi tenaga medis yang terus berjuang memberikan layanan kesehatan di tengah kondisi yang memburuk di Gaza.
Leave a Comment