Tintanarasi.com, Internasional – Pada 7 Oktober 2024, genap setahun sejak serangan besar Israel terhadap Jalur Gaza dimulai.
Hingga saat ini, jumlah korban jiwa telah mencapai 41.800 orang, dengan mayoritas korban adalah anak-anak dan perempuan.
Selain itu, lebih dari 96.000 orang dilaporkan terluka. Serangan bertubi-tubi ini telah memaksa hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi, di tengah blokade ketat yang membuat wilayah tersebut mengalami kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan esensial.
Menurut laporan dari Anadolu, situasi di Gaza semakin memburuk seiring dengan blokade yang berlanjut, menyebabkan penderitaan besar bagi penduduknya.
Israel kini menghadapi tuntutan di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terkait tindakannya di Gaza, meskipun kritik internasional yang tajam belum mempengaruhi kebijakan mereka.
PBB Desak Israel Hentikan Kekerasan
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, mengeluarkan pernyataan tegas dalam memperingati satu tahun konflik di Gaza.
Dia menyerukan segera diakhirinya kekerasan dan menekankan pentingnya solusi damai yang menghormati hukum internasional.
Dalam pernyataan videonya, Guterres menyampaikan solidaritas kepada para korban, sembari mengingatkan bahwa kekerasan yang menyebar hingga Lebanon semakin memperburuk situasi di wilayah tersebut.
“Sudah waktunya bagi kita semua untuk mengakhiri penderitaan di Gaza dan Lebanon. Perdamaian harus segera tercapai,” tegasnya.
Upaya Gencatan Senjata Terus Gagal
Meskipun berbagai perundingan dilakukan oleh pihak mediator seperti Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, negosiasi untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih menemui jalan buntu.
Selama negosiasi ini belum berhasil, jumlah korban tewas dan terluka di Gaza terus meningkat.
Bahkan, sejumlah negara Barat yang awalnya mendukung Israel kini mulai mendorong Netanyahu untuk mengakhiri serangannya.
Baca juga berita di Google News
Leave a Comment