Setelah Kontroversi, Gus Miftah Doakan Penghujatnya dengan Khusyuk

Kangster

No comments
Gus Miftah dan istrinya menanggapi isu viral sebagai bentuk ujian (Ist)

Tintanarasi.com, Yogyakarta – Setelah sempat menghilang dari publik akibat kontroversi menghina seorang penjual es teh bernama Sunhaji, Gus Miftah kembali muncul dan menuai perhatian.

Kali ini, aksinya menjadi sorotan karena doa bijaknya untuk orang-orang yang menghujatnya.

Gus Miftah kembali terlihat di hadapan publik saat memimpin mujahadah di Pondok Pesantren Ora Aji, Yogyakarta, pada Sabtu malam (4/1/2025).

Dalam acara tersebut, ia mengenakan peci hitam, kemeja cokelat, dan kacamata dengan warna senada.

Ia terlihat khusyuk memanjatkan doa dengan mata terpejam dan ekspresi yang penuh kesedihan.

Dalam doanya, Gus Miftah memohonkan ampunan bagi orang-orang yang menghujat dan mem-bully dirinya.

“Ya Allah Ya Rob, ampuni semua dosa-dosa orang yang menghujat saya. Ampuni dosa-dosa orang yang mem-bully saya, Ya Allah. Ampuni mereka atas segala kesalahan dan kekhilafan mereka,” ucapnya dengan penuh haru, dikutip dari sebuah kanal YouTube pada Jumat (10/1/2025).

Namun, Gus Miftah mengungkapkan bahwa doanya sempat diprotes oleh sang istri. Menurut istrinya, mereka yang berbuat zalim terhadapnya tidak layak untuk dimaafkan.

“Kenapa abah masih mendoakan mereka? Kenapa abah masih memohonkan ampun atas dosa-dosa mereka?” ujar istrinya kala itu.

Menanggapi protes tersebut, Gus Miftah menjelaskan bahwa ia tidak ingin menjadi alasan seseorang masuk neraka karena tidak dimaafkan kesalahannya.

“Abah gak pernah memiliki hati untuk membenci siapa pun. Saya hanya ingin mendoakan mereka yang memusuhi, menghujat, dan mem-bully saya agar Allah mengampuni dosa-dosa mereka,” tegasnya.

Kontroversi ini berawal dari insiden viral di mana Gus Miftah diduga menghina Sunhaji, penjual es teh.

Video ceramah terkait peristiwa tersebut kembali mencuat di media sosial dan menuai berbagai tanggapan.

Beberapa warganet memuji sikapnya yang dianggap bijak, sementara yang lain justru mengecam dan mempertanyakan ketulusannya.

“Trauma takut di-rujak, bukan trauma mengakui kesalahan,” tulis seorang warganet dengan nada sinis.

Komentar lain mengatakan, “Orang nggak bakal hina kamu kalau awalnya kamu nggak buat salah. Mana ada netizen bondong-bondong menghujat tanpa sebab?”

Meski demikian, ada juga warganet yang mengajak untuk mengambil sisi positif dari sikap Gus Miftah.

“Yang baik-baik kita aminkan saja, semoga semua ini membawa hikmah,” tulis seorang pengguna media sosial.

Gus Miftah sendiri menyebut bahwa kejadian ini adalah ujian yang diberikan Allah untuk mengangkat derajatnya dan menghapus dosa-dosanya.

Ia bahkan melihat banyak hikmah yang muncul dari insiden tersebut, seperti kesempatan membantu lebih banyak orang dan semakin dikenal masyarakat luas.

Meskipun doa dan pernyataan Gus Miftah membuka ruang diskusi di kalangan publik, tidak sedikit yang mempertanyakan apakah sikap ini sungguh mencerminkan ketulusan.

Perdebatan seputar kontroversinya terus berlangsung, menempatkan Gus Miftah di tengah sorotan sebagai sosok yang tetap mencoba menghadapi segala hujatan dengan ketenangan dan doa.

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Share:

Related Post

Leave a Comment