Tersangka Korupsi Pertamina Diduga Punya Grup WA ‘Orang-Orang Senang’

Kangster

No comments

Tintanarasi.com, Nasional – Kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina semakin terkuak.

Kejaksaan Agung (Kejagung) menemukan adanya grup WhatsApp bernama “Orang-Orang Senang” yang diduga digunakan oleh para tersangka untuk berkomunikasi dalam praktik korupsi.

Skandal ini diperkirakan menyebabkan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun dari 2018 hingga 2023.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar, mengonfirmasi keberadaan grup WA tersebut. “Saya dengar ada grup itu, tapi belum mengetahui detail isinya,” ujar Harli, Selasa (11/3/2025).

Grup WA ini diketahui hanya diisi oleh pejabat dari Sub Holding Pertamina, sementara para tersangka dari pihak swasta tidak tergabung di dalamnya.

Enam pejabat yang disebut tergabung dalam grup ini antara lain Riva Siahaan (Dirut Pertamina Patra Niaga), Sani Dinar Saifuddin (Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional), dan Yoki Firnandi (Direktur PT Pertamina Internasional Shipping).

Selain itu, ada pula Agus Purwono (VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional), Maya Kusmaya (Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga), serta Edward Corne (VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga).

Kasus ini semakin panas dengan terungkapnya modus pengoplosan bahan bakar minyak (BBM). Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Abdul Qohar mengungkap bahwa Pertamina Patra Niaga mengimpor minyak mentah RON 90 dan mencampurnya menjadi RON 92, yang kemudian dijual dengan harga lebih tinggi.

“Ditemukan fakta bahwa RON 88 di-blending dengan RON 92, lalu dipasarkan sebagai RON 92,” ungkap Qohar dalam konferensi pers, Rabu (26/2/2025), seperti dikutip dari Liputan6.

Selain itu, Kejagung juga menemukan bahwa impor minyak dilakukan melalui broker dengan markup harga yang signifikan, menyebabkan kerugian negara yang fantastis.

Kerugian terdiri dari beberapa komponen, seperti kerugian ekspor minyak mentah, impor minyak melalui broker, impor BBM, serta pemberian kompensasi dan subsidi yang tidak tepat.

Menanggapi skandal ini, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP, Mufti Anam, mengaku geram dan kecewa.

“Jika ini benar, maka ini adalah orkestrasi kejahatan yang terstruktur dari hulu ke hilir dan sudah berlangsung bertahun-tahun,” tegasnya dalam rapat DPR, Selasa (11/3/2025).

Mufti juga menyoroti keberadaan grup WA “Orang-Orang Senang” yang menurutnya menunjukkan betapa para tersangka melakukan korupsi dengan penuh kesadaran.

“Mereka bukan hanya merugikan negara, tapi juga mengkhianati rakyat,” tambahnya.

Hingga saat ini, Kejagung terus mengusut kasus ini dan telah menahan sembilan tersangka, termasuk tiga orang dari pihak swasta.

Penyidikan masih berlangsung untuk mengungkap lebih banyak aktor yang terlibat dalam skandal ini.

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment