Trump Desak Hamas Tinggalkan Gaza atau Hadapi Neraka

Kangster

No comments

Tintanarasi.com, Internasional – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan ancaman keras kepada Hamas dan warga Gaza terkait keberadaan sandera yang masih ditahan.

Setelah bertemu dengan delapan sandera yang telah dibebaskan di Gedung Putih, Trump menyampaikan peringatannya melalui akun Truth Social.

“Kepada Orang-orang Gaza: Masa Depan yang indah menanti, tetapi tidak jika Anda menyandera. Jika Anda melakukannya, Anda mati! Ambil keputusan yang cerdas. Bebaskan sandera sekarang, atau akan ada neraka yang harus dibayar nanti!” tulis Trump, dikutip dari The New Arab, Kamis (6/3/2025).

Trump juga meminta warga Gaza mendesak para pemimpin Hamas untuk meninggalkan wilayah tersebut.

Ia menegaskan bahwa ini adalah peringatan terakhir bagi Hamas untuk membebaskan sandera yang tersisa.

“Ini peringatan terakhir Anda! Bagi para pemimpin, sekarang saatnya meninggalkan Gaza, selagi Anda masih punya kesempatan. Saya mengirim Israel semua yang dibutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya, tidak ada satu pun anggota Hamas yang akan aman jika Anda tidak melakukan apa yang saya katakan,” lanjut Trump.

Trump mengkritik Hamas dengan bahasa yang tajam, menuduh mereka sebagai kelompok yang tidak bermoral.

“Bebaskan semua sandera sekarang, jangan nanti, dan segera kembalikan semua mayat orang-orang yang Anda bunuh, atau semuanya akan berakhir bagi Anda. Hanya orang sakit dan bejat yang menyimpan mayat, dan Anda sakit dan bejat!” tegas Trump.

Pernyataannya datang setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga memperingatkan Hamas mengenai konsekuensi berat jika sandera tidak segera dibebaskan.

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa pejabat AS telah melakukan komunikasi dengan Hamas terkait pembebasan sandera.

Utusan Presiden untuk urusan tawanan, Adam Boehler, dikabarkan mengadakan pembicaraan langsung dengan pejabat Hamas, dengan fokus pada sandera berkewarganegaraan Amerika.

“Israel telah diajak berkonsultasi mengenai masalah ini,” ujar juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.

Seorang pejabat Hamas yang enggan disebutkan namanya juga membenarkan adanya kontak dengan Amerika Serikat.

“Beberapa komunikasi terjadi antara Hamas dan berbagai saluran komunikasi Amerika, yang terbaru adalah dengan utusan AS dan membahas masalah tahanan Israel yang memegang kewarganegaraan Amerika, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” ungkapnya.

Selain itu, seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa telah terjadi dua pertemuan langsung antara Hamas dan pejabat AS di Doha dalam beberapa hari terakhir.

Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa mereka telah menyampaikan sikapnya kepada AS terkait pembicaraan langsung dengan Hamas.

Namun, belum ada pernyataan resmi mengenai langkah selanjutnya.

Saat ini, lima warga Amerika masih diyakini berada di antara tawanan Hamas sejak serangan 7 Oktober di Israel. Empat di antaranya dikabarkan telah tewas, sementara satu orang, Edan Alexander, masih dipercaya dalam kondisi hidup.

Laporan dari Axios menyebut bahwa pembicaraan Hamas-AS tidak hanya membahas pembebasan sandera, tetapi juga kemungkinan gencatan senjata jangka panjang.

Kangster

Pengangguran dadakan yang lagi nyari kerja di Jepang. Mimpi jadi karyawan kantoran ala anime sambil ngejar deadline. Kalau lagi nggak sibuk ngoding, pasti lagi baca novel detektif sambil ngebayangin jadi Sherlock Holmes versi Indonesia. Oh iya, NewJeans Never Die!

Tags:

Share:

Related Post

Leave a Comment