Tintanarasi.com, Internasional – Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan rencana penghentian operasinya di wilayah Palestina akibat undang-undang baru dari Parlemen Israel yang membatasi aktivitas mereka.
Keputusan tersebut mencuat setelah Knesset menyetujui dua rancangan undang-undang pada Oktober 2024 yang melarang operasi UNRWA di wilayah pendudukan.
Undang-undang yang mulai berlaku pada Januari 2025 ini mendapat sorotan internasional.
Pejabat Israel beralasan bahwa UNRWA diduga menjadi sarana bagi aktivitas Hamas, tuduhan yang telah berulang kali dibantah oleh UNRWA.
Penghentian aktivitas UNRWA diperkirakan memperburuk kondisi kemanusiaan di Gaza dan Tepi Barat, yang selama ini mengandalkan bantuan UNRWA untuk makanan, air, obat-obatan, pendidikan, dan tempat tinggal.
“Kondisinya akan menjadi jauh lebih kritis. Tidak ada organisasi lain yang mampu menggantikan layanan menyeluruh yang diberikan UNRWA,” ujar mantan koordinator kemanusiaan PBB, Jamie McGoldrick.
Seorang warga Gaza, Sami Abu Darweesh, menyuarakan kekhawatiran masyarakat lokal.
“Hidup kami bergantung pada bantuan UNRWA. Dunia telah meninggalkan kami tanpa pilihan lain,” keluhnya.
Israel menuduh sejumlah staf UNRWA di Gaza terlibat dalam aktivitas militan, memperkuat alasan untuk menghentikan operasi badan ini.
Sejak pendiriannya pada 1949, UNRWA telah memberikan layanan vital kepada pengungsi Palestina di wilayah yang diduduki Israel, Lebanon, Yordania, dan Gaza, dengan mempekerjakan lebih dari 30.000 orang, sebagian besar warga Palestina.
Namun, konflik yang semakin memanas sejak Oktober 2023 meningkatkan tekanan terhadap badan tersebut.
Sebanyak 258 staf UNRWA dilaporkan tewas akibat operasi militer Israel di Gaza.
Belum jelas bagaimana Israel akan menegakkan larangan tersebut atau apakah UNRWA mampu melanjutkan operasi kemanusiaannya di wilayah ini.
Langkah tersebut telah memicu reaksi keras dari berbagai negara, termasuk desakan dari AS agar Israel meninjau kembali kebijakan tersebut.
UNRWA tetap berkomitmen untuk membantu pengungsi Palestina meski menghadapi tantangan besar, namun dampaknya bagi masyarakat setempat akan sangat dirasakan jika layanan mereka dihentikan.
Leave a Comment